Menpora Imam Nahrawi (tengah) bersama Otavio Dutra dan Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda di Jakarta pagi tadi (26/2). Proses naturalisasi Dutra mendapat dukungan dari menpora. (Persebaya)

Nama Otavio Dutra sudah masuk dalam skuad timnas senior proyeksi FIFA Matchday melawan Myanmar pada 25 Maret nanti. Dia pun sudah bersiap untuk mengikuti pemusatan di Australia mulai 6 Maret nanti. Padahal, proses naturalisasi pemain asal Brazil itu belum selesai.

Untuk mempercepat penyelesaian proses naturalisasi itu, pagi ini (26/2) Dutra didampingi Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda menghadap Menpora Imam Nahrawi. Di Jakarta.

”Intinya kami meminta bantuan Pak Menpora agar proses naturalisasi Dutra lancar. Karena pada 6 Maret nanti sudah harus gabung pemusatan latihan timnas,” kata Azrul. ”Demi Indonesia, kami di Persebaya, mengizinkan Dutra bersama Ruben (Sanadi) dan Hansamu Yama untuk gabung tim Merah putih. Meski sebenarnya tenaga mereka kami butuhkan untuk mengikuti Piala Presiden,” lanjutnya.

Azrul menjelaskan, bukan hanya tiga pemain itu dari Persebaya yang dipanggil timnas. Rachmat Irianto dan Osvaldo Haay juga dipanggil timnas untuk Piala AFF U-22. Bahkan mereka membantu Garuda Muda lolos ke babak final malam nanti.

”Ya, ini saya mau berangkat ke Kamboja. Untuk memberikan dukungan kepada adik-adik di timnas U-22, semoga pulang membawa gelar juara,” kata Imam.

Soal Dutra, Imam menyatakan dukungannya untuk proses naturalisasi. Apalagi, timnas membutuhkan tenaganya. Sebelum pertemuan hari ini, Dutra dan pelatih timnas Simon McMenemy sudah menghadap Menpora lebih dulu.

”Soal naturalisasi gampang, nanti Sesmenpora tinggal menyerahkan dan saya teken,” ucap menteri asal Jawa Timur itu. ”Namun saya perlu penjelasan, kenapa Dutra layak dinaturalisasi, bagaimana proyeksi di Persebaya,” ulas Imam.

Azrul menjelaskan, Dutra adalah salah seorang bek terbaik di Indonesia. Bahwa dia dipanggil dalam pemusatan latihan timnas, menjadi salah satu bukti itu. ”Di Persebaya, kami yakin Dutra bisa awet. Karena model badan seperti dia ini, serta posisi dan gaya mainnya, biasanya karirnya panjang,” paparnya.

Dutra sudah bermain di Indonesia sejak 2010. Klub pertamanya di Indonesia adalah Persebaya. Dia juga pernah membela Persipura, Persegres, dan Bhayangkara FC. Selama karirnya, dia sudah mencetak 39 gol di pertandingan resmi. Dutra juga mengantarkan Persipura dan Bhayangkara FC masing-masing juara sekali kasta tertinggi Liga Indonesia.

”Saya punya pesan untuk Dutra, apabila sudah jadi WNI nanti, agar terus menjaga penampilan, berlatih dengan keras, bermain sebaik mungkin, untuk klub maupun timnas,” kata Imam. ”Dutra juga harus memberikan inspirasi kepada para pemain junior, untuk menjadi pemain sepak bola profesional yang hebat,” tutupnya.

Dutra sendiri mengucapkan terima kasih atas dukungan ke timnas. Dia berjanji akan memberikan yang terbaik untuk timnas dan sepak bola Indonesia. ”Saya sudah hampir sepuluh tahun di sini, anak saya sudah pintar Bahasa Jawa karena tinggal di Surabaya,” ucapnya. (*)

Populer

Usia 16 Tahun, Linus Top Scorer Sementara EPA U-20
Munster Hadir di Pertandingan EPA, Pantau Joker Maupun Pemain Muda
Brace Paulinus dan Dirga Bawa Persebaya U-20 Kalahkan Madura United U-20
Kalahkan Dua Kali Madura United, Persebaya di Puncak
Brace Reyhan Bawa Persebaya Kalahkan Madura United Lagi
Persebaya Menang 5-0 atas Madura United