KALAU berdasar jadwal grup 5 Liga 2, Persebaya Surabaya akan menjalani dua laga away beruntun dalam dua pekan ke depan. Tapi, segalanya bisa berubah seiring dengan tidak keluarnya izin pertandingan buat PSBI Blitar di Gelora Panataran (6/5).
Dampaknya, setelah away ke Martapura FC (30/4), ada kemungkinan Persebaya bermain di Gelora Bung Tomo, meski statusnya sebagai tamu. "Stadion masih dalam 70 persen pembangunan. Potensi banyaknya suporter dari kedua tim yang hadir menjadi salah satu faktor izin keamanan tidak turun," kata Asisten Manajer PSBI Hardiman Wahyunianto kepada Jawa Pos kemarin (24/4).
Sejatinya, lapangan stadion sudah siap pakai. Namun, kendala utama terletak pada pembangunan tribun utara dan selatan yang belum rampung. Karena itu, manajemen PSBI membuka opsi berkandang sementara di Gelora Bung Tomo (GBT). Dan, opsi itu sudah diajukan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Kami juga harus berbicara dengan Persebaya. Ada beberapa hal yang lebih dulu harus dimatangkan, terutama terkait bargaining soal tiket pertandingan," ucap Ipung, sapaan Hardiman. "Sebab, pasti banyak Bonek yang akan datang dan stadion akan penuh. Mental para pemain juga teruji dengan banyaknya Bonek yang hadir nantinya," imbuhnya.
Direktur Tim Persebaya Candra Wahyudi mengaku tidak keberatan apabila laga away melawan PSBI dilangsungkan di Surabaya. Selain karena dukungan suporter lebih optimal, tidak diperlukan alokasi waktu tersendiri untuk melakukan perjalanan tandang. "Status kami di pertandingan itu adalah tamu. Jadi, semuanya ada di tangan PSBI," kata Candra.
Di sisi lain, Chief Operation Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalomboboy menyatakan, pihaknya belum menerima surat permohonan dari PSBI terkait perubahan kandang ke GBT. Namun, dia tetap akan mengakomodasi permintaan klub peserta Liga 2 yang akan mengubah kandang mereka. (io/nap/c17/ham)