LUMAYAN: Winger Persebaya Oktafianus Fernando ketika akan melepas tembakan ke arah gawang Madiun Putra dalam laga perdana Liga 2 di Gelora Bung Tomo (20/4). (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Awal Kurang Gereget

HARAPAN Persebaya Surabaya merebut tiga angka dalam debutnya di Liga 2 melawan Madiun Putra di Gelora Bung Tomo, Surabaya, tidak tergapai. Klub berjuluk Green Force tersebut hanya puas mendapatkan satu angka setelah ditahan imbang 1-1 tadi malam.

Problem penyelesaian akhir yang menjadi kekhawatiran sebelum kickoff Liga 2 akhirnya terbukti. Begitu banyak peluang emas yang terbuang percuma karena tidak ada target man yang mampu menuntaskannya.

Setidaknya, selama laga, ada lebih dari lima peluang emas Irfan Jaya yang tak tuntas. Bisa jadi masalah karena berikutnya mereka akan menjalani laga away melawan Mar tapura FC (30/4) dan PSBI Blitar (6/5).

Lebih mendominasi permainan, tapi justru kebobolan lebih dulu lewat skema serangan balik. Pada menit ke-16, lambannya bek Rachmat Latief dalam mengantisipasi serangan berujung kepada gol yang dicetak Purniawan setelah memaksimalkan bola muntah.

Tertinggal satu gol di kandang  sendiri dan pada laga pertama membuat permainan Rendi Irwan dkk tidak tenang. Pada menit ke-20, Irfan bahkan memiliki dua peluang di depan gawang lawan, tapi gol tak jua tercipta.

Baru pada menit ke-28, Misbakus Solikin mencetak gol penyama skor setelah menerima umpan Oktafianus Fernando. Nyaris saja Persebaya unggul pada menit ke-32. Ketika itu terjadi skrimit di depan gawang Madiun Putra.

Kiper Ricky Fajar sudah gagal mengantisipasi, tapi sepakan Latief hanya berbuah sepak pojok. Total, selama babak pertama, ada tujuh tembakan Persebaya berbanding satu milik Madiun.

Pada babak kedua, pelatih Iwan Setiawan berinisiatif mening katkan daya serang dengan memasukkan Yogi Novrian untuk menggantikan bek kanan M. Syaifuddin. Lalu, Kurniawan Karman yang babak pertama mengisi posisi winger kanan digeser ke belakang dan Oktafianus Fernando berpindah dari winger kiri ke kanan.

Memang, perubahan itu membuat serangan Persebaya dari sayap semakin deras, tapi juga meninggalkan lubang di lini pertahanan. Pelatih Persebaya Iwan Setiawan menjadi sorotan fans karena permainan Rendi Irwan dkk yang kurang  gereget. "Seperti biasa, pertandingan pertama selalu berat. Itu ditambah dengan mental pemain yang sangat mengecewakan," ujarnya.


Kekecewaan juga dirasakan Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda yang menonton langsung di Gelora Bung Tomo kemarin. Dia baru tiba di Surabaya kemarin siang karena dalam pera watan pascaoperasi pita suara dan tenggorokan. Dan, pagi ini kembali ke Singapura untuk pengobatan dan pemulihan.

"Saya juga kecewa dengan permainan tim. Di satu sisi, kami apes banyak peluang gagal, di sisi lain beruntung tidak kalah. Saya rasa ada banyak evaluasi yang harus kami lakukan," kata Azrul melalui pesan tertulis.

 

"Musim masih panjang, kami percaya dengan proses yang kami jalani. Semoga awal yang kurang memuaskan ini bisa menjadi pijakan menuju tim yang diharapkan semua penggemar," lanjutnya.

Di sisi lain, pelatih Madiun Putra Sartono Anwar bahagia dengan kesuksesan membawa pulang angka dari Surabaya. "Tuhan mendengar doa kami. Dan, target kami memang mencuri poin di sini. Persebaya sebenarnya bisa saja mengakhiri babak pertama dengan skor 3-1 atau bahkan 4-1. Tapi, kami bermain lebih disiplin," terangnya. (io/rid/ c19/ham)

<

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA