PERBAIKAN tidak hanya dilakukan
manajemen Persebaya untuk tim. Faktor teknis juga mendapat perhatian. Misalnya
akses dan lahan parkir di sekitar area Stadion Gelora Bung Tomo (GBT),
Surabaya.
Berkaca dari laga Persebaya
menjamu PSIS Semarang dalam Homecoming Game(19/3), keadaan jalan sebelum dan
selepas pertandingan semrawut lantaran tata letak kendaraan, mayoritas sepeda
motor, tidak teratur.
Setelah pertandingan tersebut,
manajemen tim berjuluk Green Force itu terus melakukan evaluasi. Salah satunya
dengan terus berkomunikasi dan bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. Juga, upaya
itu mulai menampakkan hasil.
"Kami mendapatkan setidaknya
tujuh tempat parkir yang nantinya bisa digunakan sejak laga pertama pekan
depan. Terima kasih kepada pemkot yang telah memfasilitasi dan memberikan
izin," papar Puji Agus Santoso, direktur operasional dan fans relation
Persebaya, kemarin (14/4).
Salah satu lokasi parkir yang
strategis adalah trek drag race yang memang masih termasuk area stadion.
Bahkan, lokasi tersebut mampu menampung setidaknya 15.000 sepeda motor dan
2.000 mobil.
Sejatinya ada solusi yang lebih
efektif. Yakni, area mulai titik luar drag race hingga jalan raya yang tidak
sampai 100 meter bisa diuruk dan dijadikan akses keluar-masuk lokasi parkir di
area drag race. Namun sayang, lahan tersebut bukan milik pemkot.
"Kami hingga saat ini sedang
menelusuri siapa pemiliknya. Seandainya diizinkan, tentu saja bisa menjadi
solusi yang lebih baik karena membuat akses jalan tidak hanya menumpuk di satu
tempat seperti selama ini," sambung pria asal Mojokerto itu. (io/c11/tom)
<
Story provided by Jawa Pos