Gaselly Jun Panam menilai rasa kekeluargaan di Persebaya terasa kuat dan memuji kerendahan hati rekan-rekan setimnya. Pria yang berstatus pelatih fisik Persebaya ini baru tiga minggu bergabung dengan tim asal Kota Pahlawan.
Status Gaselly yang merupakan tim kepelatihan baru di Persebaya memantik semangatnya. Meski sempat kaget mendapat tawaran dari pelatih Aji Santoso untuk bergabung dengan tim yang bermarkas di ibukota Jawa Timur ini. Ia juga tak menampik sudah mengenal jajaran pelatih Bajol Ijo.
“Saya sebenarnya agak kaget bisa ke Persebaya. Semua tahu Persebaya tim besar. Bonek begitu fanatik. Manajemen juga profesional dan bagus. Coach Aji menghubungi saya, mengajak gabung ke Persebaya. Saya datang sudah mengenal beberapa staff,” ujar Gaselly.
“Jujur, saya sempat satu kamar dengan Coach Bejo (Sugiantoro) saat mengambil lisensi A AFC baru-baru ini. Kalau dengan Coach Uston Nawawi ya setelah gabung. Sementara saya sudah cukup mengenal Coach Benny (Benyamin van Breukelen) dan Coach Taqim (Mustaqim),” sambungnya.
Setelah hampir tiga minggu, Gaselly nampak sudah beradaptasi dengan sangat baik di Persebaya dan memberikan pujian terhadap lingkungan klub karena hal itu. Cairnya suasana kekeluargaan antara pelatih, ofisial dan pemain membuatnya semakin mantap menjalankan tugasnya.
Alumni Universitas Negeri Jakarta tersebut terus membangun kekompakan kerjasama dengan para pemain lainnya. Program-programnya sudah mulai menampakkan hasil. Maklum para pemain telah bekerja keras menyelesaikan setiap materi latihan fisik selama pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta.
“Dan begitu saya masuk, pemain-pemain muda yang ada mau bekerja keras. Di sini semua orang berada dalam level yang sama, mereka semua rendah hati. Semua saling support, mulai dari dokter, ofisial, pelatih, pemain hingga manajemen terasa kekeluargaannya,” ungkap Gaselly.
Saat ditanya sosok di tim Persebaya yang lucu, Gaselly tanpa ragu menyebut Rendi Irwan dan Patrich Wanggai bikin suasana terlihat sangat mencair. Menurutnya kedua pemain itu merupakan pribadi yang sangat humoris.
“Kalau yang lucu di tim ada si Rendi dan Patrich. Mereka humoris dan suka bercanda-canda. Ya, namanya tim tentu perlu ada sosok yang mampu mencairkan suasana, membuat suasana tim ceria di setiap sesi,” beber pria yang lahir dan menghabiskan jenjang pendidikan di Jakarta ini.
Dikala tim senggang, ia kerap berbaur dengan pemain maupun ofisial tim lainnya. Tak hanya dengan sesama pelatih, Gaselly selalu menerima ajakan pemain untuk sekedar bercengkrama.
Lebih lanjut pria kelahiran 3 Juni tersebut bertekad meningkatkan performa skuad Persebaya yang musim ini didominasi pemain-pemain muda. Baginya, Persebaya merupakan tim yang telah terstruktur dengan baik.
“Persiapan fisik merupakan faktor penting dalam meningkatkan performa pemain. Dengan sinergi pelatih kepala, pelatih fisik, ofisial dan pemain berjalan mulus, maka ujungnya kondisi fisik pemain akan berada di level terbaiknya,” tuntas Gaselly. (*)