KEMENANGAN 4-2 Persebaya Surabaya atas PSN Ngada (28/2) memang bukannya tanpa catatan. Koordinasi lini belakang, misalnya, masih harus ditingkatkan. Tempo permainan tim berjuluk Green Force itu juga sempat mengendur ketika dua pilar senior, Mat Halil dan Rachmat Afandi, ditarik keluar.
Tetapi, kalau ada yang membuat pelatih Iwan Setiawan bisa bernapas lega, itu adalah kian dipahaminya filosofi yang diterapkannya. Itu terlihat dari proses terciptanya empat gol Green Force dalam laga pertama grup B Dirgantara Cup itu yang diawali serangan balik cepat.
Filosofi defense-counter ala Iwan memang tidak mendewakan penguasaan bola. Tetapi, lebih pada secepatnya mengalirkan bola ke area lawan begitu bola berhasil direbut, terutama melalui sayap.
"Pemain juga tampil dengan semangat tinggi (saat melawan PSN). Itu yang membuat kami optimistis menghadapi Persbul Buol besok," kata Iwan kepada Jawa Pos kemarin (1/3).
Di atas kertas, Persebaya harus siap lebih berkeringat. Sebab, Persbul bakal memberikan perlawanan yang lebih sengit ketimbang PSN. Bukan cuma karena mereka berasal dari divisi yang sama dengan Green Force, yaitu Liga 2. Tetapi, juga karena kemenangan 1-0 atas Cilegon United di laga pertama membuat tim asuhan Jufri Bakri tersebut percaya diri.
Jika mereka bisa menggulingkan Persebaya, tiket ke semifinal bakal terbuka. Memang, pada duel terakhir dalam uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo (17/2), Persebaya menang 2-0 atas tim asal Sulawesi Tengah tersebut. Tetapi, atmosfer laga persahabatan dengan pertandingan resmi tentu saja beda. Apalagi, yang menjadi pertaruhan tiket semifinal.
Kedua tim dituntut harus mencetak gol sebanyak mungkin untuk mengamankan tiket ke babak empat besar. Sebab, selisih gol akan jadi penentu jika ada dua tim yang nilainya sama.
Hadirnya ribuan Bonek juga tidak dianggap Jufri sebagai kondisi yang bakal merugikan timnya. Malah sebaliknya. "Justru Persebaya yang bakal berada dalam tekanan karena mendapat dukungan suporter. PSN sebenarnya sudah memanfaatkan itu dan kami akan melakukan hal serupa besok (hari ini)," katanya.
Pada menit-menit awal laga melawan PSN, memang terlihat Green Force masih demam panggung. Gol pertama PSN saat laga baru berjalan tiga menit juga disebabkan kecanggungan yang berbuntut tidak primanya koordinasi pertahanan.
Tetapi, kemenangan atas PSN bisa jadi telah mengikis kecanggungan tersebut. Apalagi, pilar senior Persebaya yang lain bakal bisa tampil sore nanti: Rendi Irwan. Gelandang 29 tahun tersebut absen saat Persebaya melawan PSN karena demam.
Hadirnya Rendi bakal membuat gedoran Persebaya lebih variatif. Penyerang Rachmat Afandi bisa berharap bakal dimanjakan umpan-umpan terobosan yang selama ini menjadi trade mark Rendi.
Lebih dari itu, kehadiran Rendi, seperti juga Halil dan Rachmat, bisa menenangkan para juniornya yang rata-rata jam terbangnya terbatas. (io/c4/ttg)
Story provided by Jawa Pos