Ketua Panpel Persebaya Surabaya, Whisnu Sakti Buana (Satrio WCS For Persebaya)

Kemenangan besar Persebaya Surabaya atas PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (13/4) memakan korban. Itu setelah puluhan suporter Green Force yang terkenal dengan sebutan Bonek, harus menjadi korban luka-luka penyerangan warga di sekitar kota Solo saat perjalanan pulang ke Surabaya.

     Dan, dari sekian banyak korban tersebut, Micko Pratama (16), dan Sadam (14) mengalami luka paling parah di bagian kepala. Micko bahkan dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani masa kritis di Rumah Sakit Soewandi, Solo. Sementara Sadam masih kritis, juga di Rumah Sakit Soewandi.

     Ketua Panpel Persebaya, Whisnu Sakti Buana mengungkapkan, manajemen Persebaya turut berbelasungkawa dengan peristiwa berdarah di Solo tersebut. "Apa yang dialami oleh Micko adalah duka kita bersama. Cerita seperti ini sudah seharusnya berakhir," kata pria yang juga Wakil Walikota Surabaya itu.

      Menurut Whisnu, manajemen juga sudah berkordinasi dengan pihak Polrestabes Surabaya untuk mekanisme pemulangan jenazah Micko dari Solo ke Waru, Sidoarjo. Rencananya, malam ini, jenazah Micko yang sudah dijemput oleh keluarganya berencana bertolak ke Waru setelah melewati proses otopsi. (*)

 

 

Populer

Bebas dari Hukuman, Cobra Jadikan Pelajaran Berharga
Fit, Catur Berjuang Kembalikan Kondisi Fisik dan Hapus Trauma
Jika Semua Baik-baik Saja, Pertimbangkan untuk Merusaknya!
Pemegang Tiket Full Season Dapat Kesempatan Nonton Latihan Persebaya
Fokus Perbaiki Kekurangan pada Jeda Kompetisi
Usia 16 Tahun, Linus Top Scorer Sementara EPA U-20