Persebaya Surabaya akan menghadapi PSBI Blitar Sebagai Lawan Perdana di Piala Indonesia (Persebaya)
PSBI Blitar Jadi Lawan Perdana Green Force di Piala Indonesia

Persebaya Lebih Memilih Maksimal Di Liga 1

 

Pelatih Persebaya Surabaya, Angel Alfredo Vera sudah seharusnya mempersiapkan performa tim besutannya lebih maksimal lagi. Sebab, selain berjibaku dengan padatnya jadwal Liga 1 2018, tim dengan julukan Green Force itu juga harus melewati padatnya kompetisi Piala Indonesia 2018 yang mulai berlangsung pada 8 Mei nanti.

               Total ada 127 klub dari Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 nasional menjadi peserta even yang ditangani langsung oleh PSSI tersebut. Dari hasil drawing yang berlangsung di Jakarta, Kamis (3/5) siang itu, seluruh klub itu terbagi dalam 16 zona secara nasional dengan masing-masing zona terdiri dari delapan klub.

               Nah, Persebaya berada di zona 11 bersama Persela Lamongan, Persik Kediri, PSBI Blitar, Blitar Putra, PS Mojokerto Putra, dan Persekabpas Pasuruan serta Persid Jember. Dari hasil drawing, Persebaya bersua tim Liga 3, PSBI Blitar (Liga 3), Persik Kediri (Liga 3) vs Persela Lamongan (Liga 1), Blitar Putra (Liga 3) vs Mojokerto Putra (Liga 2), sementara Persekabpas Pasuruan(Liga 2) melawan Persid Jember (Liga 3).

Foto : SatrioWCS for Persebaya

               Kompetisi ini sudah pasti digelar mulai 8 Mei nanti dengan mempertemukan Persibo Bojonegoro melawan Madura United serta Arema FC melawan PSBK Blitar. "Sementara jadwal pertandingan untuk tim tim yang lain secara menyeluruh akan segara kami rilis dalam waktu dekat secara resmi," kata Ketua Organizing Commite Piala Indonesia, Iwan Budianto.

               Menurut regulasi, tim yang kasta kompetisinya paling rendah harus bertindak sebagai tuan rumah. Artinya, saat mengawali kompetisi tersebut, pihak PSBI harus menjadi tuan rumah bagi Green Force --julukan Persebaya--. Selain itu, setiap klub hanya bisa memainkan pemain yang sudah mereka daftarkan di PSSI. Di mana, klub Liga 1 yang hanya bisa menggunakan pemain asing.

 

               Sementara itu, manajer Persebaya, Chairul Basalamah mengatakan, dengan bergulirnya Piala Indonesia 2018 tersebut, secara otomatis membuat kompetisi sepak bola tanah air semakin bersemarak. Hanya saja, Chairul menambahkan bahwa, Persebaya masih tetap pada target besar yang telah diusung sejak awal, yaitu tampil maksimal di Liga -1.

               "Sebenarnya kami melihat ada banyak sisi positif dengan diselenggarakannya Piala Indonesia kali ini. Karena secara otomatis, para pemain mendapat jatah jam bermain jauh lebih banyak," kata Chairul. "Tapi, kami tetap masih dalam target awal untuk tim ini bisa maksimal di kompetisi kasta tertinggi," ucap Chairul.

               Kompetisi tersebut dimainkan dalam 7 babak, yaitu babak I atau 128 besar, babak ke-II (64 besar), babak ke-III (32 besar), babak ke-IV (16 besar), babak perempat final, babak semifinal dan babak final. Menurut regulasinya, babak pertama dan kedua dimainkan dengan sistem gugur menggunakan format single match.

 

               Sementara saat memasuki babak ke- III, IV serta babak perempat final dan babak semifinal juga menggunakan sistem gugur dengan format home and away. Apabila dalam pertandingan 2 x 45, dan kedua tim yang bertanding bermain imbang, maka tim pemenang ditentukan lewat adu penalti setelah waktu normal. 

               Menariknya, dalam format kompetisi tersebut, semua tim Liga 1 dipastikan baru bisa bertemu di babak 32 besar. Sebab, saat memasuki babak kedua (64 besar), masing-masing tim pemenang akan kembali didrawing ulang. Namun, dalam sistem ini, setiap tim peserta Liga -1 sengaja dihindari untuk saling bersua. 

               Itu artinya, Persebaya dan Persela dua tim Liga 1 yang sama sama tergabung di zona 11, dipastikan tidak saling bersua di babak 64 besar. Nah, sesama tim Liga 1 bisa saling berhadapan di babak 32 besar. Sebab, di babak tersebut, akan dilakukan drawing ulang untuk seluruh tim yang lolos ke babak tersebut. (*)

 

 

 

BERITA LAINNYA