PORSI latihan fisik menjadi menu
skuad Persebaya Surabaya di lapangan Puri Pemecutan, Denpasar, tadi malam.
Setelah itu, latihan ditutup dengan game separo lapangan. Tiga kiper, yaitu
Dimas Galih, Miswar Saputra, dan Samuel Reimas, harus mengawal segitiga gawang
yang terletak di tengah.
Sementara itu, para pemain lain
mengelilingi ketiga kiper serta bebas mencetak gol ke gawang mana saja. Dimas
menyebut game tersebut sebagai latihan yang menarik. Sebab, dia harus siaga
melihat pergerakan pemain dari segala penjuru. Justru kerja sama antarkiper
yang harus dilakukan. "Ini lebih asyik. Pergerakan memang cepat, tapi kami
lakukan dengan santai," jelas kiper 24 tahun itu.
Pelatih Persebaya Angel Alfredo
Vera menegaskan, intensitas latihan terus meningkat. Dengan begitu, skill dan
fisik pemain pun bisa meningkat. "Yang lebih penting, pemain merasa enjoy.
Mereka tidak menang gung beban. Intensitas semakin tinggi, grafik pemain
meningkat," kata pelatih 44 tahun tersebut.
Sebelumnya, pada sesi sore, Rendi
Irwan dkk mengikuti program team building di Pantai Sanur. Sesi itu dipimpin
psikolog tim Afif Kurniawan. Acara tersebut diisi dengan beberapa permainan.
Ke-28 pemain dibagi dalam empat kelompok.
Permainan pertama adalah estafet
bola. Setiap kelompok harus mengalirkan bola tanpa terjatuh dari depan ke
belakang dengan menggunakan kaki. Pemain paling belakang lantas berlari ke
depan untuk mengulangi aktivitas itu. Tim yang menang adalah yang tercepat.
Permainan kedua berlangsung lebih
singkat. Tiap-tiap kelompok harus mema suk kan karet gelang ke tiang pendek. Namun,
mereka hanya diberi jarak 1 meter. Hal tersebut membuat para pemain bekerja
sama dengan memegangi satu pemain yang ditunjuk untuk memasukkan karet itu.
Menurut Afif, permainan tersebut
dilakukan untuk mengasah kerja sama dan kekompakan tim. "Mereka juga belajar
melayani teman. Itulah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang sama,"
ungkap dosen psikologi Universitas Airlangga itu.
Setelah team building, ada acara
bebas. Para pemain menanti waktu buka puasa dengan bermain tennis football.
Bermodal rafia, kayu, dan batang pohon, mereka membuat net. "Indikasi
keberhasilan membangun kekompakan tim mulai terlihat. Apalagi, ini inisiatif
mereka sendiri," ucap Afif. (dit/c23/ca)
<
Story provided by Jawa Pos