SKUAD Persebaya Surabaya
menjalani latihan di lapangan Puri Pemecutan, Denpasar, tadi malam. Ini adalah
latihan pertama menggunakan lapangan sepak bola selama pemusatan latihan di
Bali. Sebelumnya, Rendi Irwan dkk melakoni latihan di Pantai Sanur (5/6).
Pelatih Angel Alfredo Vera
memerintah pemain menggunakan tiga perempat lapangan untuk game. Dibagi menjadi
dua tim, jarak antar pemain yang lebih dekat memungkinkan mereka mengasah
kemampuan umpan-umpan pendek.
"Saya mulai masukkan porsi
latihan taktik. Latihan malam ini perpaduan antara taktik dan fisik," kata
Alfredo. "Intensitas latihan semakin tinggi akan menguatkan pemain. Sejak awal
saya menginginkan sepak bola menyerang dan itu mulai ditunjukkan pemain," ujar
pria 44 tahun asal Argentina itu.
Latihan tadi malam membangun
kedekatan antar pemain. Para pemain tampak rileks. Sesekali diiringi canda
tawa. "Jalinan kekeluargaan lebih terjalin. Saya jadi lebih fokus. Kalau di
Surabaya, pikiran terpecah antara pekerjaan dengan keluarga di rumah. Di sini
kami membangun keluarga dengan sesama pemain di skuad Persebaya," tutur kapten
Rendi Irwan.
Memasuki hari kedua pemusatan
latihan di Bali, seluruh penggawa Persebaya melakukan antropometri atau
pengukuran berat badan ideal kemarin sore. Indikator yang digunakan adalah
berat badan, tinggi, dan usia. Jajaran pelatih menggunakan software Body Mass
Ideal.
Manajer Tim Chairul Basalamah
mengatakan, pengukuran itu dilakukan untuk mengantisapasi jika ada pemain yang
belum memiliki berat badan ideal.
"Tradisi di Indonesia, semua
makanan tersedia saat Lebaran. Biasanya, ada yang berat badannya naik. Ini
untuk mengantisipasi itu," katanya. Alfredo menginginkan fisik pemain sesuai
dengan postur tubuhnya. Itu merupakan salah satu faktor yang membuat stamina
pemain kurang maksimal. "Kalau pemain sudah bagus (ideal), kita harus
pertahankan dia dengan angka segitu. Ini salah satu cara agar pemain bisa
tampil maksimal," ujarnya.
Beberapa pemain belum mencapai
angka ideal. Manajemen akan memberlakukan reward dan punishment kepada para
pemain. "Pemain yang sudah ideal akan diberi hadiah. Yang belum, dia harus
diberi hukuman. Bentuknya seperti apa, kita sepakati bersama dengan pemain,"
kata Chairul. (dit/c19/ca)
<
Story provided by Jawa Pos