Persebaya U-16 harus puas menjadi runner-up Liga Pelajar U-16 Piala Menpora 2018. Dalam final di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, sore tadi (6/9), Bajol Ijo Cilik harus mengakui keunggulan Trisakti FC (DKI Jakarta). Moch. Tri Oktatiawan dkk kalah setelah melalui drama adu penalti.
Meski meraih gelar juara kedua, pencapaian Persebaya U-16 tetap membanggakan. Mereka telah bertanding dengan penuh keberanian menghadapi tim terbaik dari seluruh Indonesia. Tri dkk selalu menunjukkan fighting spirit tinggi sejak babak kualifikasi zona Jawa Timur. Dalam final kemarin pun, mereka menunjukkan semangat puputan.
Tertinggal 0-1 sampai babak pertama pertandingan 2 x 30 menit itu, Persebaya U-16 terus berjuang mengejar ketinggalan. Sampai akhirnya, empat menit menjelang pertandingan berakhir, Mohammad Akrom berhasil menyamakan kedudukan.
Dalam babak adu penalti, keberuntungan lebih berpihak kepada Trisakti FC. Dari empat eksekutor Persebaya U-16, hanya tembakan Ega Favian Fitrianto yang masuk. Trisakti FC pun memenangi adu penalti dengan skor 3-1.
”Anak-anak sudah memberikan segalanya sore ini. Tapi mereka dikalahkan karena kondisi, baik dari segi jadwal, maupun perangkat pertandingan,” beber Yahya Alkatiri, manajer Persebaya U-16.
Menurut Yahya, timnya dirugikan oleh jadwal. Sepanjang hari ini, Persebaya U-16 memainkan dua pertandingan. Semifinal dan final. Semifinal berakhir pada pukul 11.00, dilanjutkan final pukul 16.00. Kondisi itu diperparah dengan lokasi hotel pemain Bajol Ijo Cilik yang membutuhkan waktu 1,5 jam dari lokasi pertandingan.
Sebaliknya, Trisakti FC mendapatkan istirahat yang lebih panjang. Pertandingan semifinal mereka selesaikan pukul 09.15. Yahya sebenarnya meminta kepada penyelenggara saat manager meeting semifinal dan final, agar pertandingan semifinal digelar bersamaan. Namun, dengan alasan hanya satu lapangan digunakan, maka Persebaya U-16 harus mendapatkan jadwal istirahat yang lebih pendek.
Yahya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemainnya. Semua telah berjuang maksimal. Menghadapi semua hambatan dan tantangan hingga bisa merebut gelar juara kedua Piala Menpora. ”Kami tidak takut kepada mereka dan kami menampilkan permainan kami. Saya salut dan bangga dengan perjuangan anak-anak,” tegasnya.(*)