PERJALANAN kompetisi GO-JEK Liga 1 2018 masih panjang. Persebaya terus menatap ke depan. Dimulai dengan melewati hadangan Sriwijaya FC yang dijadwalkan dihelat di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (16/9) mendatang. Ada romantisme lama yang tersisa lewat pertandingan ini.
Pada pertemuan pertama, Persebaya ditahan imbang Laskar Wong Kito julukan Sriwijaya FC dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo (22/4) lalu. Saat itu Persebaya dipoles oleh Angel Alfredo Vera. Sementara Sriwijaya FC ditangani Rahmad Darmawan.
Kini di putaran kedua, kekuatan tim sudah pasti berbeda. Persebaya dibawah kendali Djadjang Nurdjaman-Bejo Sugiantoro. Dan Sriwijaya FC dinahkodai Subangkit, yang merupakan mantan penggawa Persebaya era 1986-1992 silam. Ia masuk generasi emas Bajul Ijo saat sukses jadi juara Perserikatan edisi 1988.
Suasana Latihan Persebaya Surabaya di Lapangan Futsal Jupiter, Palembang pada Jumat (14/8)
Kendati demikian, dibanding Djanur (sapaan Djadjang Nurdjaman), Subangkit masih jauh tertinggal dari koleksi gelar juara sejak terjun menjadi pelatih. Tapi dia cukup tenar untuk dipikat banyak klub. Bahkan, karier lapangan hijau Subangkit lebih panjang ketimbang Djanur.
Subangkit malang melintang bersama Persekap Kota Pasuruan, Assyabaab Surabaya, NIAC Mitra, Suryanaga, Persebaya, Persekabpas Pasuruan, Persiku Kudus, Persema Malang, Persela Lamongan, Persiwa Wamena, Mitra Kukar hingga PSIS Semarang dan sekarang Sriwijaya FC.
Prestasi terbaik mantan pelatih Timnas U-16 Indonesia tersebut adalah membawa Persekabpas ke semifinal Divisi Utama 2006. Sedangkan Djanur memiliki tiga gelar juara turnamen pra musim, yakni Celebes Cup II 2012, Piala Walikota Padang 2015 dan Piala Presiden 2015. Puncak prestasi terbaik tentu membawa menjuarai Liga Indonesia 2014 yang kala itu bernama Indonesia Super League (ISL).
Djadjang Nurdjaman ketika mendampingi Persebaya dalam laga menghadapi PS Tira di Stadion Gelora Bung Tomo pada Selasa (11/8) lalu. (Persebaya)
Kini, dua sosok bergelimang sejarah itu akan bersua. Musim ini, Djanur sudah tiga kali bertemu Sriwijaya FC. Pertama pada babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2018. Tapi PSMS kandas 0-2 dari Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, 26 Januari 2018. Pertemuan kedua juga terjadi di ajang pramusim tersebut. Tepatnya pada laga perebutan tempat ketiga dengan skor akhir 0-4 untuk kekalahan PSMS di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 17 Februari lalu. PSMS lantas membalas mengalahkan Sriwijaya FC 1-0 di Liga 1 di Stadion Teladan, 18 Mei lalu.
Laga nanti terasa spesial bagi Djanur yang akan kembali beradu strategi dengan Subangkit. Pelatih yang memberikan kekalahan pertama pada laga debutnya di Liga 2 musim lalu. Kala itu, Djanur bersama PSMS, sedangkan Subangkit memoles PSIS Semarang. PSMS kalah 2-1 dari PSIS di laga pembuka Grup B babak 16 besar. Namun Djanur sukses membalas lewat kemenangan 3-1 di putaran kedua. Berlanjut di babak semifinal Liga 2, Djanur kembali menang 2-0 atas Subangkit, 25 November 2017 lalu.
Sementara Green Force di tiga pertemuan terakhir dengan tim yang diasuh Subangkit sudah dua kali menang dan sekali kalah. Subangkit mengalahkan Persebaya pada ajang uji coba jelang Liga 2 musim lalu. PSIS meraih kemenangan 1-0 atas Persebaya di Stadion Jatidiri, Semarang, 12 Maret 2017. Sedangkan dalam laga kedua, giliran Persebaya memenangkan laga melawan PSIS di Gelora Bung Tomo Surabaya, 19 Maret 2017. Persebaya kembali menang 1-0 atas PSIS pada babak 8 besar. (*)