Persebaya U-19 gagal meraih poin penuh di laga perdana Liga 1 U-19 2018. Menghadapi Persela U-19, Young Green Force hanya mampu bermain imbang tanpa gol di Stadion I Wayan Dipta, Bali sore tadi (30/9).
Mendominasi jalannya pertandingan, Persebaya gagal memanfaatkan beberapa peluang. “Anak-anak sudah berjuang dengan keras namun pertandingan pertama selalu tidak mudah” kata Pelatih Persebaya U-19 Uston Nawawi. “Dari hasil ini kita akan memperbaiki diri dan membenahi finishing touch” imbuhnya.
Menurutnya ujian kedua akan lebih berat. Persebaya akan meladeni tim tuan rumah Bali United yang menang di pertandingan pertama.
Jika dilihat dari jumlah peluang, Persebaya sebenarnya tidak bermain buruk. Setelah babak pertama berakhir imbang, Uston sempat memasukkan pemain baru untuk menambah daya gedor timnya. Jossa Andika, Hais Wenno, dan Kresna Fajar, masuk menggantikan Ghardika Arya, Koko Ari, dan Jiddan Nuur. Bahkan pada menit 79 bola sepakan Muhammad Kemaluddin sempat menggetarkan gawang Persela. Sayang kejadian tersebut tidak dihitung sebagai gol karena assisten wasit menganggap Kemal sudah terjebak dalam posisi offside.
Peluang terakhir Persebaya didapatkan di masa injury time babak kedua. Jossa Andika yang lepas dari kawalan pemain belakang Persela. Dia tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Persela Mukhamad Nur Agung. Namun,penyelesaian akhir benar-benar menjadi momok Persebaya, bola sepakan Jossa malah mengarah ke samping gawang Persela.
Kapten Young Green Force, Rifky Afryan membela teman-temannya. “Teman-teman sepertinya masih nervous, tapi kami berjanji bermain lebih baik kedepannya,” jelasnya. Pemain yang akrab dipanggil Jepang itu juga menguatkan teman-temannya untuk langsung fokus pada laga menghadapi tuan rumah Bali United, Selasa nanti (2/10).
Sementara itu pelatih Persela U-19, Didik Ludianto menganggap hasil ini cukup baik untuknya. “Kedua tim bermain menyerang namun sayang tidak ada gol yang tercipta, ini hasil yang adil untuk kedua tim,” tandasnya. (*)