TIDAK ada lagi pressing
grusa-grusu, serangan yang sporadis, dan stamina yang habis di akhir babak
kedua. Persebaya Surabaya memulai laga melawan Persatu Tuban di Gelora Bung
Tomo, Surabaya, tadi malam dengan tenang dan mengakhirinya dengan menang 2-0.
Namun, itu tidak menjadi alasan
Rendi Irwan dkk untuk besar kepala. Sebab, masih ada beberapa catatan yang
perlu dibenahi sebelum menjalani tiga laga tandang beruntun. Persebaya akan
melawan PSBI Blitar di Jogjakarta (11/7), Persinga Ngawi (15/7), dan Madiun
Putra (20/7).
"Kami masih terkendala sedikit
di komunikasi. Memang sudah ada perbaikan dalam beberapa hari terakhir,
terutama laga hari ini (kemarin, Red). Tetapi, komunikasi harus tetap
ditingkatkan, apalagi untuk tiga pertandingan tandang kami berikutnya," kata
pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera tadi malam.
Pernyataan pelatih yang tahun
lalu mengantar Persipura kampiun Indonesia Soccer Championship (ISC) A itu
merujuk kepada hadirnya Rachmat Irianto di lini belakang. Duet dia bersama
Mokhamad Syaifuddin membuat pertahanan Persebaya clean sheet. Sudah begitu,
Syaifuddin juga berkontribusi atas kemenangan Persebaya dengan golnya pada
menit ke-20.
Rishadi Fauzi menggenapi
kemenangan Persebaya menjadi 2-0 pada menit ke-64. Bagi Fauzi, itu merupakan
gol ketiganya buat Persebaya. Sebelumnya, dia juga mencetak gol saat melawan
Persepam Madura Utama dan PSIM Jogjakarta.
Dalam laga kemarin, kehadiran
Rian membuat komunikasi di lini belakang yang sebelumnya mampet bisa teratasi
dengan baik. Sayang, kolaborasi Syaifuddin-Rian di jantung pertahanan Persebaya
tidak berlanjut hingga September nanti.
Sebab, putra mantan kapten
Persebaya Bejo Sugiantoro itu harus membela timnas Indonesia U-19. Itu berarti
Alfredo harus menemukan pakem tepat untuk menggantikan Rian yang komunikatif.
"Waktu yang kami miliki memang
tidak banyak. Namun, saya masih percaya bahwa pemain lain juga memiliki
kemampuan. Kami akan menemukan formula yang tepat untuk pertandingan
selanjutnya," sambung pelatih asal Argentina itu.
Problem fisik yang sering menjadi
kendala dalam 20 menit terakhir sudah tereduksi. Penempaan tim pelatih selama
break Ramadan memberikan efek positif pada meningkatnya fisik pemain. Kondisi
fisik berkurang baru terlihat sekitar 10 menit menjelang bubaran.
"Problem kami lebih tepatnya
pengaturan tempo. Apalagi, tensi pertandingan juga ketat. Kalau tidak pintar
mengatur tempo, yang terjadi berikutnya adalah cepat lelah. Itu yang mulai bisa
kami reduksi di pertandingan tadi (tadi malam)," terang Alfredo.
Pernyataan Alfredo diamini kapten
Rendi Irwan. Menurut dia, meski belum sepenuhnya tune-in, sedikit banyak apa
yang diinginkan tim pelatih sudah bisa dipahami para pemain. (io/rid/c4/ham)
<
Story provided by Jawa Pos