KEPUTUSAN Persebaya Surabaya
"meminjam" Rachmat Irianto dari timnas Indonesia U-19 sangat tepat. Duet pemain
yang akrab disapa Rian itu dengan M. Syaifuddin di jantung pertahanan klub
berjuluk Green Force tersebut membuat lini belakang lebih solid dan tenang.
Persebaya yang selama empat
pertandingan sebelumnya selalu kebobolan mencetak clean sheet tadi malam. Kiper
Dimas Galih juga tidak perlu bekerja terlalu keras untuk menjaga gawangnya.
Padahal, kolaborasi Syaifuddin-Rian baru satu kali dijajal dalam laga resmi.
"Tidak ada kiat khusus. Kami
hanya berusaha tampil profesional. Tapi, jujur, dia (Rian, Red) memang bagus,"
kata Syaifuddin.
Dalam debut Rian di Liga 2 tadi
malam, hadir keluarganya untuk memberikan dukungan dari tribun. Bejo
Sugiantoro, sang ayah yang juga mantan bek Persebaya, sebelum pertandingan
meminta Rian fokus dan menikmati pertandingan.
Dari tribun, Bejo serius
mengamati performa putranya. "Nama punggungnya ditulis Rachmat I. Ya, syukur
hasil malam ini (tadi malam, Red) juga dirahmati," kata sang ibu, Rachmawati.
"Momentum ambil bolanya harus diperbaiki," sambung Bejo.
Salah satu momen yang dicontohkan
Bejo adalah saat babak pertama. Rian sempat telat melakukan tekling dan
mengakibatkan stiker lawan Agung Suprayogi nyaris mencetak gol. "Dia harus
tahu, jarak 2 meter bisa lihat posisi lawan. Kalau tepat ambil, jangan ragu,"
imbuhnya.
Selain performanya, ketenangan
Rian pada usianya yang belum 18 tahun layak diacungi jempol. Salah satu
momennya, ketika bek kanan Abu Rizal dilanggar pada pertengahan babak kedua.
Tapi, wasit Eno Sembiring malah memberikan sepakan bebas buat Persatu Tuban.
Sontak, Misbakus Solikin dan Rendi Irwan melakukan protes. Saat itu, Rian-lah
yang justru menenangkan senior-seniornya.
Sayang, Rian harus kembali ke
timnas U-19 hari ini. Jadi, dia akan absen dalam laga-laga berikutnya. Dengan
begitu, kombinasi Syaifuddin-Rian tak berlanjut. Pelatih Persebaya Angel
Alfredo Vera harus menyiasati agar lini belakang tetap solid dengan pemain yang
ada, seperti Andri Muliadi dan Rachmat Latief.
Meski performa Rian bagus, Bejo
mewantiwanti anaknya agar tak besar kepala dan terlena akan pujian. "Kalau mau
jadi pemain hebat, harus kerja keras, jangan berhenti," tuturnya.
(io/rid/c18/ham)
<
Story
provided by Jawa Pos