Kewaspadaan penuh diterapkan PS Kota Pahlawan (KoPa) menghadapi pertandingan leg pertama melawan PSIP Pemalang. Laga ini bakal dihelat di Stadion Mochtar, besok sore (12/10). PS KoPa bertekad meredam agresifitas tuan rumah yang cukup tajam selama bermain di kandang.
PS KoPa ke babak kedua Liga 3 regional Jawa dengan tiket bye setelah menjadi juara ketiga zona Jawa Timur. Sedangkan PSIP berstatus sebagai juara zona Jawa Tengah dengan mengalahkan Persibara Banjarnegara melalui drama adu penalti 5-4 (0-0). PSIP melaju ke babak kedua setelah menyingkirkan Blitar Poetra. Laskar Benowo – julukan PSIP – menang agregat 3-2, setelah pada pertemuan pertama di Pemalang bermain imbang 2-2.
Tak hanya itu, PSIP juga membuat kejutan dengan menyingkirkan PSIR Rembang di Piala Indonesia 2018 setelah menang lewat drama adu penalti 5-4 (1-1). Penampilan skuad besutan Gatot Barnowo tersebut mendapat perhatian serius PS KoPa. Ketika PSIP bertandang ke markas Blitar Poetra, tim pelatih PS KoPa langsung memantau. Ahmad Rosyidin, pelatih PS KoPa, menjelaskan jika PSIP merupakan tim yang agresif.
Stevano Alexander Pietersz kiper PS Kota Pahlawan wajib fokus mengawal gawangnya saat meladeni tuan rumah PSIP Pemalang di Stadion Mochtar, besok sore (12/10). (Satrio Wicaksono for Persebaya)
“Secara kualitas PSIP lebih unggul individu ketimbang Blitar Poetra. Secara lini mereka merata dan pengalaman masing-masing pemain cukup bagus,” jelas Ahmad. “Buktinya, meski ada tekanan tuan rumah, mereka bisa mengatasi dan keluar untuk mencetak gol,” imbuhnya.
Ahmad menyebutkan PSIP memiliki pemain andalan macam Ibrahim Ibnu Annas sebagai penyerang tunggal, ditopang Rendy Adityawardana yang cukup produktif di Liga 3 Jateng. Ada pula Jordan Foranda dan Muhammad Erwin yang punya pengalaman di Liga 2. “Dari informasi yang kami kumpulkan, mereka cukup tajam selama fase grup,” katanya.
Pensiunan TNI AL ini berencana meredam serangan yang mematikan tuan rumah. Ahmad menilai jika serangan dari lini tengah ke depan PSIP agresif sekali. Mereka punya kecepatan dan skill individu bagus. “Bisa ada 5-6 pemain yang menyerang. Akan antisipasi agar tidak sampai ke pertahanan kami sendiri,” cetusnya. “Intinya, (pemain belakang) butuh konsentrasi ekstra untuk melawan PSIP. Dan sudah saya sampaikan ke pemain, ini tak akan mudah,” tandasnya. (*)