Oleh: Ram Surahman
Seberapa nyalimu mengamankan laga Persebaya kontra Persija, Minggu (4/11/2018) nanti? Pertanyaan ini penting dan layak dipahami benar para Bonek yang hadir mendukung kebanggaan di Stadion Gelora Bung Tomo. Kenapa? Inilah pertandingan yang akan menjadi pertaruhan semuanya.
Pertaruhan segala kerja kebaikan Bonek yang telah ditorehkan selama ini. Membangun panti asuhan. Menggalang dana dan turun untuk kerja kemanusiaan. Mbois, Kreatif, anti rasis dan semua image bagus yang telah dirangkai selama ini.
Laga kontra Persija, itu semua akan dipertaruhkan. Jika laga sampai chaos, tidak aman, habis sudah. Kerja kebaikan yang kita lakukan selama ini, ternyata hanya seperti gelembung permen karet. Seakan akan besar, tapi kemudian bummm.... Meledak dan habis semuanya. Sia-sia. Social score kita yang sudah mulai, merangkak naik, turun drastis. Endingnya, memperkuat pandangan nyinyir selama ini. Benar memang. Bonek itu; gembel, maling gorengan, dan tukang onar.
Salah satu bentuk kreatifitas Bonek untuk korban gempa dan tsunami di Palu. (Persebaya)
Pasti. Kita semua tak ingin cerita nestapa itu terjadi. Tak sebanding rasanya, bila semua kerja kebaikan yang ditorehkan selama ini, hangus sekejap dalam satu pertandingan saja. Apalagi, sejak awal. Semua kebaikan yang kita lakukan itu, memang tidak untuk memburu pengakuan.
Tapi itulah, jahatnya dunia. Tak mau tahu dengan apapun motif kita. Pokoknya, sekali resek, maka cap jelek akan menempel selamanya.
Percayalah. Para nyinyir mania, yang selama ini tak rela Bonek berubah juga akan mengawasi dengan seksama apa yang terjadi di hari Minggu nanti. Pastilah, mereka tak rela bila laga nanti berjalan lancar dan mulus. Tak ada insiden apapun. Pasalnya, harapan mereka jelas, Bonek berulah dan Persebaya terkena sanksi karenanya. Tak hanya denda rupiah tapi juga larangan menyaksikan laga di pertandingan berikutnya.
Tapi ingat, seperti apa endingnya, bukan MEREKA tapi KITA lah yang menentukannya. Karenanya, patut ditanyakan ke diri kita sendiri, seberapa nyali mengamankan pertandingan nanti? (*)
*Tulisan ini adalah pandangan pribadi penulis, bukan sikap Persebaya.