Penantian itu begitu lama. Ferinando Pahabol harus menunggu enam bulan untuk melakukan selebrasi. Pada Minggu lalu (4/11), Pahabol mencetak gol ke gawang Persija. Gol pertama setelah kali terakhir menjebol gawang lawan pada 11 Mei saat melawan Borneo FC.
Apa arti gol laga super bigmatch itu bagi Pahabol? Berikut petikan wawancara dengan winger asal Papua tersebut:
Yohanes Ferinando Pahabol mencetak satu gol ketika Persebaya menjamu Persija di Stadion Gelora Bung Tomo (4/11). (Persebaya)
Satu gol ke gawang Persija lalu adalah yang pertama sejak enam bulan terakhir. Bagaimana perasaanmu?
Sudah tentu merasa sangat senang dengan hasil melawan Persija. Bukan karena berhasil mencetak gol dalam laga itu. Tapi karena berhasil mengantarkan Persebaya memenangkan laga sangat penting. Secara perlahan, saya akan terus bangkit untuk memberikan yang terbaik bagi tim. Dan, saya mengucap syukur karena Tuhan selalu baik dan bisa bantu saya.
Saat pra musim cetak gol spektakuler lawan Madura United. Kini, cetak gol dalam laga super penting. Adakah motivasi tersendiri?
Saya selalu berusaha kasih yang terbaik untuk Persebaya karena sekarang Persebaya adalah hidup saya.
Persebaya menjauhi zona degradasi. Bagaimana optimisme tentang pencapaian Persebaya di musim ini?
Saya dan juga semua pemain yang ada di Persebaya selalu optimistis untuk membawa tim ini naik ke peringkat atas. Setiap pertandingan, adalah laga yang sangat penting bagi kami.
Anda dan Nelson Alom adalah dua sahabat yang sama-sama datang dari Persipura di awal musim. Apa harapan untuk Nelson yang sampai saat ini masih cedera?
Untuk Kakak Nelson saya sudah anggap dia lebih dari sahabat. Dia sudah menjadi saudara saya. Harapan saya Nelson cepat sembuh dan bisa merumput kembali. Saya tahu apa yang ada di dalam hati dia. Dan saya percaya Tuhan akan berikan yang terbaik bagi Nelson. Cepat sembuh saudaraku Tuhan Yesus berkati selalu.
Kalau memilih, Anda suka menjadi pemain pengganti atau starter?
Mungkin sama dengan pemain lain, saya juga selalu ingin bermain dari awal karena kalau bermain di babak ke dua saya selalu merasa terlambat panas, sehingga tidak bisa memberikan banyak kontribusi bagi tim. (*)