Kemenangan yang terasa pahit dirasakan PS Kota Pahlawan (KoPa) di leg kedua Liga 3 Putaran Nasional - Babak Pendahuluan 2. PS KoPa menang 2-1 saat menjamu PSID Jombang di Stadion Jala Krida Mandala AAL Bumimoro, sore tadi (13/11). Sayang hasil itu tak membawa PS KoPa melaju lantaran kalah agresivitas gol tandang.
Pada leg pertama, PS KoPa menelan kekalahan tipis 0-1 dari tuan rumah PSID, pekan lalu (6/11). Karena itu tim bentukan manajemen Persebaya itu butuh kemenangan dengan selisih dua gol untuk lolos ke babak selanjutnya. Sayang, para pemain PS KoPa malah bermain tertekan di leg kedua. PSID unggul cepat setelah memanfaatkan situasi kemelut di kotak penalti PS KoPa.
Bola liar yang bergulir di kotak penalti PS KoPa disambar oleh Mukhamad Sukhamdi, gagal diselamatkan Stevanno Alexander Pietersz pada menit ke-11. PS KoPa meningkatkan intensitas serangan mengejar defisit tiga gol. Tapi kiper PSID, Asy'ad Thobaroni Mursid bermain gemilang. Asa sempat kembali setelah tendangan first time bek Mukhamad Wahyu Setiawan menggetarkan gawang PSID pada menit ke- 31. Hingga babak pertama usai, PS KoPa belum mampu mencetak gol tambahan.
Memasuki babak kedua, serangan PS KoPa tak berhenti. Barisan penyerang PS KoPa menciptakan banyak peluang. Tapi PS KoPa baru bisa mengubah kedudukan lewat eksekusi penalti Andrei Aprillianto yang gagal diantisipasi kiper PSID Asy'ad Thobaroni Mursid di menit ke-61. Skor agregat berubah menjadi 2-2. Membutuhkan satu gol lagi membuat PS KoPa meningkatkan intensitas serangan. Hingga laga bubaran, tidak ada gol tambahan yang tercipta. PSID berhak melaju ke putaran nasional babak 32 besar setelah unggul agresivitas gol tandang.
Pelatih PS KoPa Achmad Rosyidin mengakui jika performa anak asuhnya tidak sesuai harapan. Menurutnya para pemain sudah terlalu jenuh. “Siapa yang tidak mau lanjut? Hari ini anak-anak sudah bermain maksimal. Cuma gol (PSID) tadi meruntuhkan mental anak-anak. Makanya mental pemain drop sampai pertandingan selesai,” jelasnya seusai pertandingan.
“Saya kurang tahu kenapa. Mungkin karena mereka sudah mulai jenuh. Sehingga selalu kehilangan konsentrasi, akhirnya banyak kesalahan-kesalahan tidak perlu. Seperti kontrol, passing dan positioning yang salah. Saya kurang tahu apakah pemain kecapekan atau bagaimana,” imbuhnya.
Dengan kekalahan ini, berakhir sudah kiprah PS KoPa di pentas kompetisi nasional. Achmad mengaku segera menyerahkan evaluasi para pemain kepada manajemen. “Saya berharap para pemain yang secara usia masih layak, bisa dipertahankan. Tetapi semua saya kembalikan ke kebijakan manajemen,” tandas mantan asisten pelatih Persebaya musim 2017 lalu. (*)