HASIL seri 2-2 di kandang Persepam
Madura Utama (10/8) memberikan pelajaran berharga bagi Persebaya Surabaya. Salah
satunya mengenai banyaknya peluang yang terbuang. Di antara total 20 tembakan
yang dilancarkan skuad Green Force, hanya 8 yang mengarah ke gawang lawan. Dan,
hanya dua yang berbuah gol.
<
Lemahnya penyelesaian akhir itu
menjadi perhatian pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera. Pada sesi latihan di
lapangan Polda Jatim kemarin sore, pelatih asal Argentina itu mempertajam
finishing touch Misbakhus Solikin dkk.
<
Menurut Alfredo, para pemainnya
kurang tenang ketika sudah membawa bola di depan gawang. Hal itu membuat mereka
tidak fokus untuk mengintai gawang lawan. "Terkadang ada juga yang egois. Kalau
teman dalam posisi lebih bagus, harusnya dioper. Pemain kurang sabar ketika
sudah di depan gawang lawan," katanya.
<
Latihan penyelesaian akhir tidak
hanya ditujukan kepada pemain yang berposisi penyerang. "Memang, tugas utama
penyerang mencetak gol. Tapi, semua pemain harus bisa mengeksekusi bola kalau
punya kesempatan," ujarnya.
<
Dalam sesi small game, Rishadi Fauzi
tampak paling menonjol. Mantan penyerang Madura United itu mencetak tiga gol
dari empat kali percobaan. Padahal, dia lama tidak mencetak gol. Kali terakhir Rishadi
membobol gawang lawan adalah pada laga kontra Persatu Tuban (6/7). Artinya, dia
sudah tidak mencetak gol dalam enam laga.
<
Striker 27 tahun itu mengaku
terus berusaha mengasah insting mencetak golnya. "Saya tidak merasa terbebani
kalau tidak mencetak gol. Kalau ada pemain lain yang memang dalam posisi bagus
dan lebih layak mencetak gol, justru itu bagus. Yang terpenting, tim ini bisa
menang dan meraih tiga poin." ungkap pemain kelahiran Tangerang tersebut.
<
Sementara itu, dua penggawa
Persebaya, Rendi Irwan dan Fandry Imbiri, kemarin menghadiri meet and greet
dengan Bonek di Rolag Cafe Surabaya. Ratusan Bonek yang hadir terlihat antusias
mengikuti acara yang berisi fun game dan pembagian door prize itu. (dit/c16/ca)
<
Story provided by Jawa Pos