PERSEBAYA Surabaya di tangan
pelatih Angel Alfredo Vera belum terkalahkan. Meski tidak dalam kondisi 100
persen serta permainan lawan cukup keras menjurus kasar, klub berjuluk Green
Force itu masih bisa mencuri satu angka dari Persinga Ngawi setelah bermain
imbang 1-1 di Stadion Ketonggo, Ngawi, kemarin.
Tanpa Kurniawan Karman, Sidik
Saimima, dan Thaufan Hidayat yang masih cedera, Persebaya bermain cukup baik
selama babak pertama. Bahkan, mereka bisa mencetak gol pada menit kesembilan
melalui sepakan bebas Misbakhus Solikin dari jarak 25 meter. Itu menjadi gol
kelima Solikin di Liga 2.
"Pemain sudah menampilkan
performa cukup bagus hari ini (kemarin, Red). Hanya kelelahan yang membuat
fokus dan tempo sedikit kurang maksimal," jelas pelatih Persebaya Angel Alfredo
Vera kemarin.
Pernyataan pelatih asal Argentina
itu memang benar. Rendi Irwan dkk mampu memegang kendali pada paro pertama.
Sayang, permainan keras dan menjurus kasar yang diperagakan tuan rumah
menyulitkan Persebaya yang masih kelelahan karena laga sebelumnya melawan PSBI
Blitar (11/7).
Bahkan, laga tersebut membawa
korban dengan cederanya Rendi Irwan dan Solikin yang terpaksa ditarik ke luar
pada akhir babak pertama. Dua gelandang yang selama ini menjadi tulang punggung
Persebaya itu digantikan Mei Handoko Prastiyo dan Ridwan Awaludin.
Begitu Rendi dan Solikin keluar,
serangan Persebaya tidak begitu variatif. Dampaknya, Laskar Ketonggo - julukan
Persinga- bisa mengimbangi mereka. Dengan fisik yang sudah terkuras, striker
Persinga Slamet Haryadi mencetak gol penyeimbang skor pada menit ke-70.
Ya, pemain yang disapa Larso itu
memanfaatkan miskomunikasi antara kiper Dimas Galih dan bek kanan Abu Rizal
dalam mengantisipasi serangan balik via bola panjang. Bagi Persebaya, kerugian
terbesar adalah terancam absennya Rendi dan Solikin. Mereka diragukan fit
ketika bertandang ke Stadion Wilis, Madiun, menantang Madiun Putra (20/7).
"Dalam dua pertandingan terakhir
(plus melawan PSBI, Red), kami seolah berhadapan dengan tim pencak silat.
Padahal, fisik pemain kami kritis dengan jadwal yang sangat mepet. Inilah salah
satu kekurangan pertandingan tanpa penonton," kata Manajer Persebaya Chairul
Basalamah saat sesi jumpa pers setelah pertandingan.
Di sisi lain, pelatih Persinga M.
Hasan mengakui, timnya terlalu bersemangat. Itulah yang membuat M. Zamnur dkk
tampak bermain keras menjurus kasar. Apalagi melawan tim sekelas Persebaya.
"Jujur, kami sebetulnya ingin
memanfaatkan fisik pemain Persebaya yang terkuras akibat jadwal padat. Namun,
mereka justru bisa mencuri poin di sini. Kualitas Persebaya memang bagus,"
ungkap Hasan.
Karena gagal meraih poin penuh,
Persebaya harus turun peringkat ke posisi kedua klasemen sementara grup 5 Liga
2. Sebab, dalam pertandingan lain, tuan rumah Madiun Putra kalah oleh tamunya,
Martapura FC, 2-4 kemarin. Hasil itu membuat Martapura mengambil alih puncak
dengan koleksi 13 poin. (io/c23/ham)
<
Story provided by Jawa
Pos
<