PERSEBAYA Surabaya berangkat ke
Jogjakarta kemarin untuk bertanding dalam laga tunda melawan PSBI Blitar di
Stadion Sultan Agung, Bantul. Mereka berangkat menggunakan kereta api dari
Stasiun Gubeng, Surabaya, dengan kekuatan 21 pemain.
Itu jumlah yang terhitung banyak.
Rupanya, Persebaya melakukan itu karena untuk persiapan dua pertandingan away
sekaligus. Setelah mela wan PSBI, klub berjuluk Green Force tersebut menyiapkan
diri bertamu ke Persinga Ngawi empat hari kemudian.
Karena itu, Persebaya menilai, hasil
positif melawan PSBI sangat penting bagi laga berikutnya. Sebab, kalau bisa
menang atas PSBI, Persebaya bisa memimpin klasemen grup 5 dan menjadi modal
berharga sebelum menjalani dua laga away berikutnya melawan Persinga (15/7) dan
Madiun Putra (20/7).
"Hasil pertandingan melawan PSBI
(be sok) sangat krusial. Sebab, akan berpengaruh kepada mental para pemain
untuk dua laga away selanjutnya," kata pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera
setelah memimpin pasukannya berlatih di lapangan Polda Jatim kemarin.
Di antara 21 pemain yang
berangkat itu, tidak ada nama Sidik Saimima, Thaufan Hidayat, dan Rachmat
Latief. Saimima dan Thaufan belum fit, sedangkan Latief sakit. Bahkan, pada
latihan Sabtu (8/7) dan kemarin, mantan pemain Borneo FC tersebut tidak hadir.
"Kondisi Saimima dan Thaufan
sudah membaik. Namun, mereka butuh istirahat setidaknya satu atau dua pekan ke
depan," kata dokter tim Adhimas Hapto Prakoso.
Meski membawa banyak pemain,
sejatinya ada satu posisi yang rentan bagi Persebaya, yakni bek kiri. Itu
terjadi setelah Moch. Irvan belum fit 100 persen karena cedera otot paha.
Sedangkan Abdul Azis terkena akumulasi kartu kuning dan harus absen pada laga
besok.
Namun, keduanya tetap dibawa
dalam rombongan. Sebab, Azis sudah bisa dimainkan melawan Persinga. Sedangkan
kondisi cedera Ambon - sapaan akrab Irvan- juga membaik.Kalau mereka absen,
Alfredo sudah menyiapkan Kurniawan Karman dan Irfan Jaya. (io/c4/ham)
<
Story provided by Jawa Pos