Perawakannya ideal untuk seorang stopper modern. Tidak terlalu tinggi tapi kekar. Kemampuannya membaca serangan juga memberi kenyamanan untuk barisan pertahanan Persebaya. Dia adalah Syukran Arabia Samual.
Berkat kemampuannya, gawang Persebaya baru dijebol satu kali dalam tiga pertandingan. Salah satu yang paling sedikit di Grup C.
Tidak hanya itu, jiwa kepemimpinannya membuat pelatih Persebaya U-16, Andrias Kastanja memilih dia sebagai kapten kesebelasan. "Arabi pernah belajar di Spanyol, dia juga pernah jadi kapten di kompetisi tingkat pelajar, itu yang membuat saya memilihnya sebagai kapten tim," ungkap legenda hidup Persebaya ini.
Syukron sendiri mengaku senang sekaligus bangga menjadi kapten di tim sekelas Persebaya. "Jelas ini kebanggaan tersendiri, tapi saya juga memikul tanggung jawab besar untuk memimpin teman-teman dan terus menjadi lebih baik bagi tim," kata pemuda asal Bogor ini.
Kemenangan Persebaya atas Bali United kemarin (30/4) juga tidak terlepas dari peran Syukran. Pemain bernomor punggung 8 ini mencetak satu dari tiga gol kemenangan Persebaya.
"Sejak pertandingan pertama, jujur saya merinding melihat dukungan Bonek, saya merasa menjadi bagian dari mereka," ungkap Syukran. "Saat tadi cetak gol rasanya lebih bahagia lagi, saya persembahkan gol tadi untuk seluruh Bonek dan semua orang yang saya sayangi," imbuhnya.
Pemain yang pernah mengenyam pendidikan di akademi CD Leganes tersebut berharap mampu membawa Persebaya melangkah lebih jauh di kompetisi Elite Pro Academy U-16. Secara pribadi dirinya juga berkeinginan untuk bisa menjadi bagian dari skuad Persebaya Senior di masa mendatang. (*)