Persebaya memastikan tiket ke final Piala Gubernur Jatim. Setelah mengkandaskan perlawanan Arema FC dengan skor 4-2. Menurut pelatih Persebaya, Aji Santoso kemenangan ini direbut dengan susah payah oleh anak asuhnya.
"Pertandingan ini sangat seru, walaupun tanpa disaksikan penonton tapi berjalan cukup ketat, Alhamdulillah akhirnya kami bisa menang 4-2," ujar Aji.
Seperti diketahui, Persebaya tertinggal saat pertandingan baru berjalan tiga menit. Ahmad Farizi mencuri gol lewat kemelut di depan gawang Rivky Mokodompit. Akibat gol tersebut membuat Makan Konate dkk dalam kondisi tertekan untuk membalas.
Persebaya makin terlecut untuk mencetak gol setelah Jonathan Bauman dikartu merah oleh wasit Fariq Ittaba di menit ke-19. Aji menampik timnya dipastikan menang saat Bauman diusir dari lapangan. Menurutnya keunggulan jumlah pemain tidak menjamin kemenangan sebuah tim. "Dalam sepak bola bukan jaminan dengan lebih orang membuat kita menang mudah," kata Aji.
Menurut mantan pelatih timnas Indonesia tersebut kesabaran timnya yang membuat Persebaya mampu mengalahkan Arema FC. "Kita lihat Arema ketika kurang orang melakukan pertahanan cukup rapi, susah ditembus. Tapi dengan kesabaran anak-anak akhirnya bisa cetak gol," imbuhnya.
Buktinya baru delapan menit berikutnya David Da Silva mulai membuka kran gol Green Force. Lalu disusul tiga gol berikutnya hingga akhirnya pertandingan ditutup dengan skor 4-2 untuk kemenangan Persebaya.
Aji Santoso juga menambahkan dirinya akan langsung berfokus mempersiapkan timnya menuju laga final melawan Persija yang akan digelar besok lusa (20/2). Oleh karena itu saat pertandingan tinggal 10 menit beberapa pemain ditarik keluar. "Masalah recovery menjadi permasalahan yang harus sedikit ada solusinya. Makanya tadi ada beberapa pemain juga seperti Hambali dan David kurang 10 menit saya tarik tujuannya untuk recovery," tutur Aji.
Persebaya langsung kembali ke Surabaya malam ini. Bajol Ijo langsung merencanakan recovery training besok sore guna mempersiapkan tim sebelum laga final melawan Macan Kemayoran di Gelora Bung Tomo. (*)