PRAMUSIM Persebaya Surabaya
berjalan cukup baik. Menjuarai Dirgantara Cup 2017, memenangi Homecoming Game
melawan PSIS Semarang 1-0 (19/3), menghajar Persigo Semeru FC 3-1 (1/4), dan
mengalahkan tim Liga 1 Persegres Gresik United 1-0 (6/4).
Kekalahan juga pernah mereka
rasakan, sekali di Dirgantara Cup melawan Cilegon 1-2 dalam laga terakhir
penyisihan grup (4/3). Mereka juga kalah 0-1 ketika bermain di kandang PSIS
(12/3). Karena itu, sekarang fokus tim sudah tertuju kepada kompetisi.
Dengan begitu, tidak ada lagi uji
coba dengan tensi tinggi. Apalagi melawan tim yang levelnya di atas. Tim asuhan
Iwan Setiawan itu lebih memilih melakoni uji coba melawan tim yang levelnya di
bawah. Tentu saja dengan banyak pertimbangan. Sebab, fokus sudah tertuju kepada
kickoff Liga 2.
"Kami tidak ingin mengambil
risiko beruji coba lagi dengan tim high level dalam waktu yang sudah sangat
mepet ini. Itu bisa berimbas kepada mental para pemain yang sudah membaik,"
kata Manajer Persebaya Choesnoel Farid.
Sebelumnya, pelatih Iwan Setiawan
pernah menyatakan hal senada. "Kami ingin memulai Liga 2 dengan kepercayaan
diri yang bagus. Dan, melawan tim dengan level di bawah kami merupakan cara
bagus untuk itu," tutur Iwan.
Dengan kondisi yang ada saat ini,
sangat mungkin tim berjuluk Green Force itu sebelum mengarungi kompetisi di
level kedua sepak bola tanah air melawan tim dari kompetisi internal Persebaya.
Bisa juga menghadapi klub tetangga yang bermain di level lebih rendah.
Tim pelatih juga sudah
menargetkan, sepekan sebelum kickoff Liga 2, pihaknya hanya berfokus kepada
perbaikan teknis tanpa diganggu agenda uji coba. Sembari mencari lawan, Iwan
juga melakukan pembenahan lagi di lini serang.
Programnya lebih intensif
ketimbang sebelumnya. Sebab, dalam tiga laga terakhir, Persebaya memang menang.
Mereka juga mencatat lima gol dan hanya kebobolan satu gol. Tetapi, tidak ada
gol yang tercipta dari penyerang.
Ketika Rachmat Afandi sedang
cedera, striker lainnya, Irfan Jaya, belum menemukan ketajaman. Permainan
mantan pemain PSM Makassar U-21 itu memiliki tusukan yang tajam ke area
pertahanan lawan dan cepat. Tetapi, dia belum mantap dalam urusan penyelesaian
akhir. Irfan pun menyadari kekurangannya itu.
"Jujur saja, saya sangat malu
begitu peluang satu lawan satu dengan kiper Persegres gagal berbuah gol. Apa
pun yang nanti diberikan pelatih dalam latihan, saya akan menerima karena itu
juga demi kemajuan karir saya," ujarnya. (io/c4/ham)
<
Story provided by Jawa Pos
<