PROGRES menjanjikan ditampilkan
Persebaya Surabaya selama pramusim. Sejak menang dalam Homecoming Game melawan
PSIS Semarang 1-0 (19/3), klub berjuluk Green Force itu terus mencatat
kemenangan.
Persigo Semeru FC dikalahkan 3-1
(1/4) dan kemarin giliran Persegres Gresik United. Ya, meski Persegres
merupakan kontestan Liga 1 serta turun dengan kekuatan terbaiknya, termasuk
tiga pemain asingnya, Patrick Da Silva, Goran Gancev, dan Choi Hyun-yeon,
Persebaya bisa mengatasi.
Tim asuhan Iwan Setiawan itu
menang 1-0 dalam uji coba di Gelora Bung Tomo, Surabaya, kemarin. Tetapi, belum
saatnya Rendi Irwan dkk mengangkat dagu. Pekerjaan masih banyak. Masih seperti
tiga pertandingan sebelumnya, problem klasik Persebaya berulang. Belum
menemukan ketajaman di lini serang.
Apalagi, saat striker utama
Rachmat Afandi masih absen karena cedera. Irfan Jaya yang menjadi tumpuan masih
bermasalah dalam urusan sentuhan akhir. Sama halnya dengan tiga laga
sebelumnya, gol tidak datang dari lini serang.
Saat melawan PSIS, gol dicetak
bek Rachmat Irianto dari titik penalti. Melawan Semeru FC, tiga gol dicetak
gelandang Misbakhus Solikin, winger Thaufan Hidayat, dan gelandang Kurniawan
Karman. Dan, kemarin melawan Persegres gol dicetak Solikin pada menit ke-43.
Tidak heran, pelatih Persebaya
Iwan Setiawan pernah menyatakan bersyukur karena rata-rata pemain dari lini
keduanya bisa mencetak gol. "Pertandingan hari ini (kemarin) bagus untuk
melatih mental tanding. Tetapi, kami masih harus mencari tambahan setidaknya
satu striker lagi," kata Iwan setelah pertandingan.
Selama laga kemarin, skema
serangan balik yang diinginkan pelatih asal Medan itu bekerja dengan baik.
Bahkan, beberapa kali tercipta peluang. Tetapi, lagi-lagi urusan penyelesaian
akhir masih menjadi problem, terutama bagi Irfan. Padahal, pergerakan dia
membuat kocarkacir pertahanan Persegres yang digalang Goran Gancev.
Bermain 2 x 45 menit, Irfan
diplot sebagai target man. Mantan striker PSM Makassar U-21 itu setidaknya
mendapat tiga momen yang berpeluang bisa dikonversi menjadi gol. Terutama
peluangnya pada menit akhir.
Saat itu dia satu lawan satu
dengan kiper Persegres Aji Saka. Peluang emas itu dimulai dari solo run di sisi
kanan pertahanan Persegres. Setelah melewati hadangan bek Erwin Tri Saputra,
dia punya dua pilihan. Sebab, tinggal satu lawan satu dengan kiper. Dia bisa
langsung mengeksekusi bola ke gawang atau mengumpan ke Kurniawan Karman yang
berdiri bebas di depan gawang. Ternyata bola disepak ke tengah atas gawang
Persegres oleh Irfan dan ditepis kiper.
"Kalau bola dioper ke saya,
kondisi bisa berubah. Namun, saya juga tidak bisa menyalahkan dia (Irfan).
Sebab, mungkin saat mendapat peluang tadi dia sedang percaya diri. Semoga dia
tidak patah semangat dan terus giat berlatih," kata Kurniawan.
Terlepas dari karakter bermainnya
yang bukan target man, melainkan lebih asyik memerankan second striker atau
winger, itu peluang emas. Dan, itu juga bukan satu-satunya peluang emas yang
terbuang olehnya.
Ada dua peluang bagi striker 20
tahun itu yang gagal menjadi gol. Pada menit ke-40, bola sepakan kaki kirinya
meluncur tipis di kanan gawang Persegres. Kans kedua untuk mencetak gol hadir
pada menit ke-63 saat dia berhasil merangsek dari sisi kiri pertahanan lawan
dengan kecepatannya. Tetapi, lagilagi eksekusi yang diarahkan ke tiang dekat
hanya mampu menghasilkan tendangan gawang.
"Padahal, saya tidak mengalami
kendala apa-apa seperti cedera. Saya fit. Tetapi, memang saya belum beruntung
hari ini (kemarin)," kata Irfan yang terlihat terpukul dan matanya berkaca-kaca
setelah pertandingan. "Itu tanda bahwa saya harus belajar lebih keras lagi
(untuk finishing touch)," lanjut bapak satu anak itu.
Di sisi lain, pelatih Persegres
Hanafi kecewa dengan performa pasukannya. Sebab, dia turun dengan kekuatan
terbaiknya yang dipakai menyongsong kickoff Liga 1 pada 15 April nanti. "Masih
akan ada uji coba lanjutan. Kemungkinan melawan Persipura pekan depan,"
katanya. (io/rid/c4/ham)
<
Story provided by Jawa Pos
<