TENAGA BARU: M. Hidayat (kanan) cepat beradaptasi dengan skuad Persebaya. Kemampuan mereka masih terus dipantau pelatih Iwan Setiawan. (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Kurni dan Hidayat Cepat Beradaptasi

TIDAK sampai tiga pekan lagi Liga 2 akan bergulir. Artinya, hanya sedikit waktu yang dimiliki Persebaya Surabaya untuk membenahi timnya sebelum kickoff pada 19 April. Apalagi, masih ada beberapa pemain yang perlu didatangkan.

Yang terbaru, Persebaya mendatangkan Muhammad Hidayat dan Kurniawan Karman. Keduanya sudah dijajal dalam pertandingan me lawan Persigo Semeru FC pada Sabtu (1/4). Bisa dibilang, dalam laga itu mereka menunjukkan cepatnya kemampuan beradaptasi.

Hidayat hanya memiliki waktu tidak sampai satu hari untuk beradaptasi karena tiba di Surabaya Jumat malam (31/3). Kurni –sapaan akrab Kurniawan– bahkan hanya memiliki waktu sekitar lima jam untuk berkostum Persebaya sejak tiba di Kota Pahlawan menjelang uji coba melawan Persigo Semeru FC.

Meski begitu, kontribusi maksimal tetap mereka tunjukkan. Kurni misalnya. Pemain yang menggantikan Thaufan Hidayat pada menit ke-26 itu tampil moncer. Hanya berselang 13 menit setelah masuk lapangan, gelandang 26 tahun itu turut menyumbangkan gol bagi kemenangan 3-1 Persebaya.

"Saya sudah mengenal beberapa pemain di Persebaya. Apalagi, saya juga pernah berkerja sama dengan ayah (panggilan Kurni untuk pelatih Persebaya Iwan Setiawan, Red)," ujar Kurni kemarin (2/4).

Memang ada empat pemain sesama Sulawesi Selatan yang membuatnya tidak sulit beradaptasi. Mereka adalah Rachmat Latief, Abdul Aziz, Siswanto, dan Irfan Jaya. Tiga nama pertama bahkan berasal dari kota yang sama dengan Kurni, Makassar.

Sama halnya dengan Kurni, Hidayat mengaku tidak terlalu sulit untuk beradaptasi dengan atmosfer Green Force –julukan Persebaya. Meski sebelumnya tidak banyak kolega yang dikenalnya, dia tetap optimistis bisa bersinergi dengan Persebaya.

"Saya kenal Rachmat Latief karena sama-sama pernah di PBFC (Pusamania Borneo FC) dan Irfan Jaya yang sering bersua di ISC U-21 tahun lalu," timpal Hidayat. "Saya juga pernah bekerja sama dengan coach Iwan di PBFC U-21 tahun lalu," sambung gelandang yang masuk skuad PBFC saat menjadi runner-up Piala Presiden 2017 itu.

Soal teknik permainan, keduanya juga tidak mengecewakan. Bahkan, karakter Kurni yang versatile bisa menghadirkan nilai lebih. Saat melawan Semeru FC, Kurni memang bermain sebagai winger kanan. Padahal, wingerbukanlah posisi idealnya.

Kurni mengaku bahwa pos favoritnya adalah gelandang. Tapi, berdasar kebutuhan tim beberapa tahun terakhir, dia dijajal pelatih untuk posisi di luar gelandang dan terbukti berhasil. Selain winger dan gelandang, Kurni juga tidak canggung untuk bermain sebagai fullback.

"Dia bisa jadi solusi saat ada pemain yang cedera. Sisi kanan dan kiri bisa diperan kannya dengan baik," kata Iwan. Dengan usia di atas 25 tahun, sangat mungkin Kurni menjadi pemain senior keempat di Persebaya. Untuk Hidayat, statusnya memang masih pemain seleksi. Apalagi, usianya masih 20 tahun. (io/c11/ham)

 

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA