Winger Persebaya, Irfan Jaya memiliki cara sendiri untuk mengisi waktu libur. Pekan lalu, pemain yang 1 Mei mendatang genap berusia 23 tahun itu setiap pagi gowes. Ya, bersepeda menjadi hobi barunya sejak Persebaya diliburkan karena penyebaran Covid-19.
Irfan langsung membeli sepeda lipat begitu pulang ke Bantaeng, Sulawesi Selatan, kampung halamannya. ”Saya beli sepeda di toko Bintang Terang yang berada di Bantaeng,” kata Irfan. ”Tidak hanya saya, ini sekaligus mengajarkan anak saya untuk bersepeda,” lanjutnya.
Karena masih baru bersepeda, jarak yang ditempuh belum jauh. ”Waktu itu saya menempuh tujuh kiloan, tapi itu treknya menanjak, dimulai dari kota Bantaeng hingga finish di Puncak Sinoa. Dari atas saya bisa menikmati pemandangan kabupaten Bantaeng dan sebagian Kabupaten Jeneponto,” papar Irfan.
Hari-hari berikutnya, Irfan sudah menembus puluhan kilometer bersepeda di lintasan datar.
Di tengah merebaknya virus Corona, muncul pertanyaan apakah aman bersepeda? Kondisi jalanan di Bantaeng tentu saja berbeda dengan Surabaya. Jalanan menuju Puncak Sinoa sangat sepi. Bersepeda di sana aman. Apalagi, Irfan bersepeda sendirian. Dan itu dilakukan pekan lalu.
Di Surabaya, tentu saja sangat tidak dianjurkan dalam kondisi seperti saat ini.
Meski masih baru bersepeda, Irfan sudah punya cita-cita besar. Yaitu bersepeda naik Bromo Presiden Persebaya Azrul Ananda. Kelak kalau dia sudah kuat bersepeda jarak jauh dan kondisi sudah aman.
”Pasti seru, dan pasti butuh stamina yang prima, karena yang saya dengar itu sekitar 100 km dari Surabaya, rutenya juga naik. Kalau break saya ingin melakukannya,” ujar Irfan Jaya. (*)