Rendi Irwan (dua dari kanan) bercanda bersama asisten pelatih Bejo Sugiantoro pada latihan terakhir Persebaya di Gelora Delta Sidoarjo, 21 Maret lalu. (Persebaya)

Jika sesuai jadwal, harusnya Persebaya bertandang ke markas Persela hari Minggu lalu. Namun akibat pandemi Covid-19 membuat semua kegiatan yang mengundang massa, termasuk sepak bola ditangguhkan. Praktis Green Force hampir satu bulan tidak berlaga.

Kondisi ini jelas membuat seluruh stakeholder sepak bola bersedih. Tidak terkecuali gelandang Persebaya, Rendi Irwan. "Terus terang saya kangen, kangen teman-teman, kangen juga pertandingan khususnya suasana GBT," ungkap Rendi.

Selain itu pemain jebolan kompetisi internal Persebaya ini juga merindukan rutinitas bersama penggawa Persebaya. "Gak enak rasanya, biasanya ketemu setiap hari di latihan, bercanda bareng, senang susah bareng, sekarang justru serba terbatas, seperti ada yang kurang" kata Rendi.

Tidak hanya pemain, pemilik nomor punggung 12 tersebut mengaku juga merindukan seluruh keluarga besar Persebaya, baik pelatih, manajemen maupun official. Menurutnya perasaan ini didapatkan dari suasana kekeluargaan yang sudah dibangun sejak lama.

Selain merindukan kegiatan di lapangan, hobi touring Rendi bersama teman-teman juga terdampak akibat wabah Corona. "Sebenarnya sebelum ada wabah ini kita punya rencana mau touring ke bukit B-29 untuk mengisi libur, tapi karena kondisinya tidak memungkinkan, jadi ya kita tunda," terangnya.

Sebelumnya, Rendi bersama komunitas kecil yang berisikan Oktafianus Fernando dan beberapa orang dari operasional tim Persebaya tersebut sudah pernah menaklukkan gunung Bromo.

Untuk mengobati rindunya, pecinta motor klasik ini sering menanyakan kabar lewat grup chatting. Bahkan jika memang sudah tidak bisa dibendung lagi, tidak jarang Rendi menelpon rekan setimnya.

Tanpa ada pertandingan maupun latihan, hari-harinya kini banyak dihabiskan di rumah. "Sebenarnya sisi positifnya ya saya jadi lebih banyak waktu dengan keluarga. Kalau kompetisi mulai kan bisa ke luar kota dan sebagainya, sekarang jadi bisa menemani anak belajar," jelas Rendi.

Pemain yang masih memiliki ikatan saudara dengan Uston Nawawi ini juga menjaga kondisi dengan latihan mandiri. Setiap hari dirinya menyempatkan melakukan fitness di rumah dan bersepeda setelah ikut membantu sang isteri mengurus rumah.

Rendi berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir dan Persebaya bisa kembali beraktivitas seperti biasa. "Kita sama-sama berdoa semoga semua ini segera berakhir dan kita bisa main sepak bola lagi," harapnya. "Kita juga bisa membantu agar wabah ini segera berakhir dengan di rumah saja, kita jaga kesehatan diri kita, keluarga kita, lingkungan kita," pungkasnya. (*)

 

Populer

Rebut 6 Poin di Madura, Persebaya U-18 Jaga Peluang ke Delapan Besar
Alfredo Nararya, Pemain Persebaya U-16 yang Juga Jago Sains
Solid dan Kompak Sepanjang Pertandingan, Kunci Kemenangan Persebaya
Tiga Poin Perdana Dalam Empat Game
Gol Flavio Bawa Persebaya Unggul
Perjuangan Mido Asal Tulungagung untuk Masuk Tim EPA U-18 Persebaya