PERJALANAN Rachmat Irianto merintis
karir di timnas dimulai hari ini. Tadi malam putra sulung dari legenda Persebaya
Bejo Sugiantoro tersebut bertolak menuju Jakarta untuk mengikuti seleksi timnas
U19.
Rian - sapaan akrabnya- diantar
seluruh anggota keluarga. Termasuk Bejo. Sang ayah pun sempat menitipkan pesan
buat anaknya. "Pesan saya kepada Rian tetap sama; jangan besar kepala. Mungkin
di Persebaya kamu bagus, tapi di seleksi nanti ketemu sama pemain lain yang
juga bertalenta tinggi yang siap mengalahkanmu," ucap Bejo saat ditemui Jawa
Pos di Bandara Internasional Juanda tadi malam.
Ini bukan kali pertama Rian
mencicipi atmosfer timnas. Sebelumnya, dia pernah berkostum timnas U-13. Bek 17
tahun itu menyatakan, dirinya ingin menyamai pencapaian ayahnya yang berhasil
menembus timnas senior saat berusia 17 tahun.
"Saya masih ingat saat ayah
beberapa kali menolak panggilan timnas, tetapi tetap dicari-cari. Kini zamannya
sudah berganti," kata Rian. "Kalau saya mangkir, hilang sudah kesempatan saya
memakai jersey timnas yang merupakan kebanggaan tiap pemain sepak bola," tambahnya.
Ibunda Rian, Rachmawati, pun
memberikan saran yang hampir sama. "Kangen pasti ada. Tapi, kami yakin Rian
bisa menjadi kebanggaan keluarga, Persebaya, dan negara," jelas ibu empat anak
tersebut.
Sementara itu, pelatih Persebaya
Iwan Setiawan berharap ada tambahan satu stoper lagi. Sebab, sepeninggal Rian,
stok stoper hanya menyisakan tiga orang. Yakni, Rachmat Latief, Rahmat
Juliandri, dan Andri Muliadi. Peran Mokhamad Syaifuddin yang biasa beroperasi
di bek tengah mulai digeser ke bek kanan. (io/c15/bas)
Story provided by Jawa Pos