KERINDUAN itu terpisah jarak
hampir seribu kilometer. Nun di Bantaeng, Sulawesi Selatan, dua wajah yang
selalu dirindukan Irfan Jaya berada. Mereka adalah Sri Lestari, sang istri, dan
Muhammad Raditya Sanjaya, buah pernikahan keduanya yang baru berusia 10 bulan.
"Itulah risiko pemain. Saya
berada di Surabaya juga kan demi mereka," kata penyerang Persebaya Surabaya
tersebut kemarin (21/3). Bergabung dengan tim bernama besar dan bereputasi
hebat seperti Persebaya memang menjadi impian Irfan sejak lama. Walaupun dengan
risiko terpisah dari keluarga.
Itulah kali per tama pemain 20
tahun tersebut jauh dari istri dan anak untuk jangka waktu lama. Untung,
kemajuan teknologi bisa menjembatani kerinduan itu. "Telepon dan kadang-kadang
video call. Lihat wajah anak dari video rasanya bahagia sekali," ujar mantan
pemain PSM U-21 tersebut.
Pemain yang di kalangan suporter
Persebaya dijuluki The Sniper karena kepiawaiannya mengeksekusi tendangan bebas
itu menikahi Sri dua tahun lalu. Buah hati mereka lahir pada 18 Mei 2016.
Irfan menuturkan, kerinduan yang
paling besar adalah momen mengajak istri dan anaknya jalan-jalan. Mereka
sekeluarga biasanya berekreasi ke pantai. Maklum, Bantaeng, Sulawesi Selatan,
dianugerahi banyak pantai indah. Di antaranya, Pantai Seruni dan Pantai Marina.
Irfan mengaku ingin segera
membawa anak-istrinya ke Surabaya agar bisa menonton dirinya secara langsung
saat bertanding."Tapi seperti nya tidak dalam waktu dekat. Sekarang fokus untuk
Persebaya dulu," tuturnya.
Meski masih berjauhan,
performanya yang berbuah kontrak di Persebaya tak lepas dari peran dua sosok
tercintanya itu. Sebab, setiap akan bertanding, Irfan tak pernah lupa melakukan
"ritual" menelepon sang istri dan anak untuk minta doa. "Seperti dapat energi
baru kalau sudah telepon mereka (istri dan anak, Red)," tuturnya. (rid/c16/ttg)
<
Story provided by Jawa Pos