Setelah melakukan pembicaraan terkait cedera ACL yang dialami Koko Ari, akhirnya Persebaya dan PSSI bersepakat. Bek sayap andalan Persebaya tersebut harus naik meja operasi. Rencananya Koko akan menjalani tindakan medis lanjutan pada hari Selasa, besok (26/7).
"Kita dari Persebaya menyampaikan ke PSSI bahwa Koko adalah aset Persebaya dan aset tim nasional, usia masih muda dan punya potensi karir yang masih panjang, itu yang menjadi alasan Kita mempertimbangkan operasi," jelas dokter tim Persebaya, Pratama Wicaksana.
Secara administrasi, Persebaya juga telah melakukan komunikasi lewat surat resmi kepada federasi induk sepak bola Indonesia tersebut. Diharapkan PSSI juga memberikan balasan paling lambat hari ini sebagai bentuk dukungan resmi terhadap tindakan yang akan dilakukan.
Tim medis Persebaya juga sudah berbicara dengan Koko terkait penanganan cedera yang dialaminya. Dokter yang akrab disapa Tommy tersebut meyakinkan Koko bahwa timnya siap melakukan yang terbaik untuk pemain.
"Komunikasi ke Koko dimulai sejak pertama cedera, opsi-opsi dan planning selalu kita sampaikan. (Koko) Nervous pasti ada ya saya kira, tetapi dengan komunikasi yang baik, dia sudah ada bayangan rencana terapi serta planning nya," beber dokter Tommy.
"Itu membantu untuk support mental ketika tindakan operasi dan rehabilitasi panjang yang lebih menantang," imbuhnya.
Sementara itu proses penyembuhan pasca operasi diperkirakan akan memakan waktu enam bulan. Namun pelatih Persebaya, Aji Santoso mengaku sudah membuat rencana apabila tidak dapat menggunakan jasa Koko dalam waktu dekat. Pelatih berusia 51 tahun itu lebih mengutamakan masa depan Koko sebagai pemain daripada mengorbankan untuk satu musim kompetisi.
"Menurut saya alangkah baiknya jika Koko memang operasi. Jadi dia lebih percaya diri. Artinya lebih nyaman. Mentaliti dia merasa sudah sembuh, meski masih butuh masa pemulihan," jelas Aji.
"Umpamanya dia (Koko) bisa gabung di kompetisi musim ini mungkin bisa setengah putaran (enam bulan). tapi yang penting setelah operasi insyaallah sembuh," tandasnya. (*)
