Persebaya U-18 berhasil menyabet juara ketiga kompetisi Elite Pro Academy U-18 di Bandung. Tim asuhan Lulut Kistono menaklukkan Borneo FC di babak adu penalti dengan skor 4-3 dalam perebutan tempat ketiga hari ini (25/11).
Pertandingan berjalan cukup panas. Dua kartu merah keluar dari kantong wasit Cahya Sugandi. Satu pemain dari masing-masing tim diusir keluar lapangan.
Aditya Nurohman di kubu Borneo FC diusir terlebih dahulu saat babak pertama menyisakan dua menit. Sementara kapten Persebaya, Muhammad Rafi diusir pada menit ke-60.
Meski sengit, namun tidak ada gol selama 2x40 menit. Pertandingan kemudian langsung dilanjutkan dengan babak adu penalti. Persebaya pun menang dengan selisih tipis 4-3.
Sebelumnya Persebaya U-18 kalah 1-2 pada babak semifinal melawan Bali United.
Capaian ini disyukuri oleh direktur amatir Persebaya Saleh Hanifah. Menurutnya, Muhammad Akrom dkk telah berjuang keras untuk melampaui rekor di musim sebelumnya. Pada musim kompetisi 2019, tim U-18 hanya bisa mencapai babak delapan besar.
"Mungkin kita tidak juara. Tapi Alhamdulillah kita bisa memastikan posisi ketiga. Ini sudah jauh dari target kita. Mengingat persiapan kita yang cukup mepet," katanya.
Selanjutnya ia berharap penyelenggara kompetisi bisa memberikan kepastian adanya Elite Pro Academy di musim selanjutnya. Karena dari Persebaya sendiri tengah menyiapkan proyek jangka panjang untuk pembinaan pemain secara berjenjang.
Saleh juga memberi masukan agar pada penyelanggaraan selanjutnya dapat dipersiapkan dengan lebih matang. Sehingga tujuan utama dari kompetisi dapat terwujud.
"Ya pastinya berharap kompetisi ini masih konsisten terus. Jangan kadang ada kadang tidak. Kalau bisa juga tim diajak berembuk bagaimana format yang pas," kata Saleh.
"Karena idealnya kan kalau kompetisi kelompok umur kita mengejar menit bermain yang banyak. Kalau seperti ini terlalu singkat kasihan pemain, malah jadi terkesan dadakan," tandasnya. (*)