KEBOBOLAN lima gol dalam empat laga bukanlah catatan bagus bagi Persebaya Surabaya dalam mengarungi persaingan grup 5 Liga 2. Belum pernah sekali pun klub berjuluk Green Force itu mencatat clean sheet alias tanpa kebobolan. Problem lini belakang menjadi perhatian khusus.
"Sektor bek kanan dan kiri mungkin yang akan kami evaluasi lebih dalam. Harus diakui, beberapa gol lawan memang berasal dari lengahnya bek di posisi itu," kata asisten pelatih Ahmad Rosidin setelah memimpin pasukannya berlatih di Gelora Bung Tomo, Surabaya, kemarin (20/5).
Ya, bek kiri yang dihuni Abdul Aziz memang paling sering dieksploitasi lawan. Aziz cukup baik dalam membantu serangan, namun lemah dalam bertahan.
Ketika bermain imbang 1-1 melawan PSIM Jogjakarta (18/5), gol lawan terjadi karena Aziz gagal menghentikan tusukan Rangga Muslim yang kemudian melepas umpan silang yang diselesaikan Engkus Kuswaha.
Bukan hanya sekali itu terjadi. Ketika ditahan imbang Madiun Putra (20/4), kesalahan di sisi kiri pertahanan juga berujung gol Purniawan. Persebaya harus rela berbagi angka setelah laga berkesudahan 1-1.
"Persaingan di grup 5 semakin ketat. Dan, kesalahan-kesalahan seperti itu sudah seharusnya bisa diminimalkan. Kemungkinan akan ada rotasi terhadap beberapa posisi setelah break nanti," kata Ahmad. (io/c4/ham)
Story provided by Jawa Pos