Ratusan pemuda dan pemudi beratribut Persebaya tampak berbondong-bondong memasuki kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Selasa (9/8) siang. Mereka bukan akan menonton langsung pertandingan Bajol Ijo. Melainkan menghadiri kuliah tamu yang dibawakan oleh pelatih Persebaya Aji Santoso.
Di acara yang bertajuk "Membaca Masa Depan Sepak Bola di Indonesia: Dari Sekolah Sepak Bola hingga Kaderisasi Pemain Muda" tersebut, Aji menyampaikan visinya. Terutama soal sustainability atau keberlanjutan.
Seperti yang diketahui, Persebaya memiliki salah satu visi yang kuat soal keberlanjutan. Baik secara tim maupun bisnis. Visi tersebut diwujudkan salah satunya lewat keseriusan Persebaya dalam pembinaan pemain muda.
Pembinaan secara berjenjang sudah diselenggarakan sejak era Perserikatan. Hasilnya, tidak terhitung sudah pemain timnas yang berasal dari Persebaya. Bahkan mayoritas diantaranya menjadi tulang punggung timnas di berbagai era.
"Saya berbagi pengalaman dan visi dalam melatih. Saya juga surprise dengan pak Rektor UM Surabaya yang benar-benar Bonek, karena kenal seluk-beluk sejarah Persebaya. Saya sangat bangga," ungkap Aji Santoso.
Rupanya, visi Persebaya sama dengan semangat yang diusung UM Surabaya. Sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), UM Surabaya mempunyai komitmen tinggi untuk ikut serta dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. Termasuk dalam lingkup sepak bola dan Suporter.
Salah satu program yang akan dilakukan adalah menjadikan kampus UM Surabaya sebagai laboratorium sport science bagi Persebaya. Banyak bidang-bidang atau jurusan yang diajarkan di kampus berkelindan dengan tim kebanggaan arek-arek Suroboyo.
"Bisa saja mahasiswa kita yang di fakultas kedokteran belajar soal sport medical ke tim Persebaya. Jika tim membutuhkan, mahasiswa-mahasiswi terbaik kami juga siap untuk menimba ilmu di sana," terang Rektor UM Surabaya Dr., dr., Sukadiono, MM.
"Yang di fakultas ekonomi juga bisa belajar tentang bisnis olahraga di Persebaya. Saya rasa masih banyak bidang lain yang berhubungan dan bisa menjadi simbiosis mutualisme," lanjutnya.
Selain membuka kesempatan magang di Persebaya, Sukadiono juga memberikan beasiswa secara langsung kepada salah satu elemen suporter Persebaya, yaitu Bonek Disaster Response Team.
Pemberian beasiswa kepada BDRT bukan tanpa alasan. Menurut pria yang akrab disapa Suko tersebut, pemberian beasiswa ini merupakan komitmen universitas dalam membangun sumber daya unggul khususnya di level supporter.
Suko juga menegaskan Bonek penerima beasiswa di UM Surabaya akan dibebasakan biaya pendidikan kecuali Fakultas Kedokteran (FK). Persyaratannya pun cukup mudah yakni hanya dengan menunjukkan kartu Persebaya Selamanya maka universitas akan memproses untuk mendapatkan beasiswa, tentunya dengan melalui tahapan ujian masuk seperti calon mahasiswa lainnya.
"Untuk beasiswa Bonek, kita berikan kuliah gratis, kita biaya pendidikannya kita free-kan. Ini menjadi salah satu bentuk kerjasama dengan Persebaya. Karena peran suporter untuk Persebaya sangat luar biasa, maka dari itu kita berikan reward," jelasnya.
Selain beasiswa suporter, UM Surabaya juga memberikan beasiswa kepada dua pemain andalan Persebaya. Alwi Slamat dan Muhammad Hidayat sudah tercatat resmi sebagai mahasiswa UM Surabaya untuk tahun ini.
Terakhir, Suko mengajak kepada Bonek untuk bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya karena UM Surabaya saat ini sudah memasuki gelombang 3. (*)