Persebaya harus mengakui keperkasaan PSM Makassar. Tidak tanggung-tanggung, Bajol Ijo digebuk tiga gol tanpa balas. Gol tambahan di babak kedua dicetak dari titik putih.
Pada paruh pertama, tim besutan Aji Santoso sudah tertinggal dua gol. Aji merespon dengan melakukan beberapa pergantian.
Saiful, Risky Dwiyan, Brayen Pondaag disuntikkan dengan harapan menambah daya gedor. Di awal babak kedua, perubahan itu sempat membuahkan asa. Beberapa kali Persebaya mengeksploitasi pertahanan PSM namun lagi-lagi kepanikan selalu melanda ketika sudah memasuki sepertiga akhir lapangan.
Namun itu tak bertahan lama. Justru kelengahan kembali dilakukan barisan pertahanan Bajol Ijo. Brayen Pondaag tertangkap melakukan hands ball di dalam kotak terlarang, yang membuat PSM mendapatkan hadiah penalti.
Yuran Fernandes yang menjadi eksekutor dengan dingin melakukan tugasnya. 3-0 Persebaya tertinggal di menit ke-60.
Pertandingan yang sisa 30 menit gagal dimanfaatkan Alwi Slamat cs untuk membalas. Bahkan hanya tiga tembakan yang dilepaskan selama 90 menit pertandingan.
Skor 3-0 pun menutup pertandingan yang diselenggarakan di stadion BJ Habibie, Pare-Pare tersebut. Persebaya terjerembab di papan bawah. (*)