HAL yang paling ditunggu penggemar Persebaya akhirnya dirilis tadi malam (10/4). Bertempat di atrium DBL Arena, Surabaya, tim berjuluk Green Force itu meluncurkan jersey yang akan digunakan pada Liga 2 musim 2017.
Menggunakan teknologi tinggi dan kain bermotif croco (kulit buaya), jersey itu menjadi salah satu yang paling canggih di Indonesia. Rilis tersebut diseleng garakan dalam acara bertajuk Press Conference Jersey Persebaya 2017.
Dihadiri seluruh anggota tim, sponsor, dan wartawan, event tersebut dikemas dengan meriah. Maskot Persebaya, Jojo dan Zoro, mengawali show dengan keluar dari balik layar LED yang membelah pada bagian tengahnya. Mereka memakai jersey pra musim Persebaya yang dikenakan sejak di turnamen Piala Dirgantara pada Maret lalu.
Selanjutnya, ditampilkan jersey latihan berwarna hijau muda. Andri Muliadi dan Oktafianus Fernando ditugasi sebagai model pada kemunculan jersey tersebut. Disusul kemudian prematch jersey berwarna hitam dengan aksen tipis warna hijau yang di bawakan Ridwan Awaludin dan Sidik Saimima.
Tayangan video dari proses pembuatan kain di pabrik mengawali diluncurkannya jersey resmi Persebaya. Tayangan itu menunjukkan detail kain yang bermotif croco. Juga, beberapa teknologi terbaik yang dimiliki jersey tersebut. Mulai sifatnya yang ringan, cepat kering, anti ultraviolet (UV), anti-odor (anti bau), hingga antibacterial. Rendi Irwan, Rachmat Latief, Dimas Galih, Abdul Aziz, Mokhamad Syaifuddin, dan Miswar Saputra terlihat keren mengenakan jersey itu.
Kain Bermotif Kulit Buaya, 100 Persen Buatan Indonesia
"Jersey Persebaya ini 100 persen buatan Indonesia. Dengan teknologi dan material terbaik," kata Azrul Ananda, presiden Klub Persebaya, dalam launching tadi malam. "Kita harus mengutamakan produk-produk asli Indonesia yang sejatinya memiliki kualitas kelas dunia. Dan, Persebaya men jadi salah satu tim yang men dukung hal itu," lanjutnya.
Azrul bangga bisa sampai pada tahapan launching jersey tadi malam. Dia mengakui, perjalanan tim kebanggaan arek-arek Suroboyo itu seperti roller coaster sejak pengelolaannya diambil alih oleh PT Jawa Pos Sportainment.
"Saya bersyukur kita bisa melewati proses itu. Bisa berada di posisi stabil seperti sekarang," ucapnya. Tak lupa, Azrul berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung kembalinya Persebaya. Termasuk para sponsor. Mereka adalah Kopi Kapal Api, Antangin, Honda Surabaya Center, MPM Distributor Honda, Proteam, dan Ardiles.
Azrul menjelaskan, proses yang dilalui Persebaya hingga meluncurkan jersey canggih tadi malam tidak sederhana. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melakukan eksperimen. "Sebenarnya, banyak yang menawari kami untuk menjadi apparel Persebaya. Tapi, kami tidak ingin bekerja sama dengan pihak lain. Kami ingin explore. Kami ingin yang unik," paparnya.
Sementara itu, Christeven Mergonoto, komisaris PT Santos Jaya Abadi (produsen Kopi Kapal Api), bangga bisa menjadi sponsor Persebaya. Persebaya maupun Kapal Api yang didirikan keluarganya sama-sama lahir pada 1927.
"Persebaya adalah kebanggaan bagi warga Surabaya, terutama suporternya yang seakan tanpa lelah mendukung tim kesayangannya. Kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan Persebaya setelah sekian tahun vakum," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Eddy Tan, general manager dari PT Deltomed Laboratories, produsen Antangin. Dia mengaku punya harapan sangat besar terhadap Persebaya sebagai satu klub pendiri PSSI.
Puji Santoso selaku direktur operasional dan fans Persebaya menjelaskan, authentic jersey (seperti yang dipakai para pemain Persebaya) bisa diperoleh Mei mendatang. Yaitu, dengan membeli Bonek Card atau tiket terusan tujuh laga home babak penyisihan grup 5 kategori superfans seharga Rp 750 ribu.
"Untuk pembelian langsung di Persebaya Store," jelasnya. Selain yang authentic, manajemen Persebaya menyediakan jersey replika dan suporter. Jersey replika bisa didapatkan Mei, sedangkan suporter baru dipasarkan Juni. (rid/io/c10/ang)
Story provided by Jawa Pos