Tim Asesmen memeriksa ruang cctv yang berada di stadion Gelora Bung Tomo. (Persebaya)

Stadion Gelora Bung Tomo dinyatakan layak menggelar pertandingan lanjutan Liga 1 dengan kehadiran penonton. Lampu hijau ini didapat setelah tim Mabes Polri melakukan reassessment  stadion yang diresmikan pada 2010 tersebut. Penilaian ulang dilakukan pada 29-30 Desember. 

Hasilnya? Stadion GBT raih skor 85,75 persen dengan predikat baik dan layak. Bahkan, dibandingkan stadion lain, GBT dan Panpel Persebaya mendapatkan nilai terbaik.

Ketua Tim Asesmen Kombes Pol Budi Karyono (tengah) saat penandatanganan dokumen risk assessment Stadion GBT bersama Trio Wahyu Bowo (kanan/Ketua Panpel Persebaya) dan Ram Surahman (sekretaris Persebaya) Jumat (30/12).

“Kami dan tim telah lakukan assessment selama dua hari, dan menyatakan Stadion GBT raih nilai cukup tinggi dengan  kategori baik dan layak menggelar pertandingan Liga 1 dengan kehadiran penonton,” terang Kombes Pol. Budi Karyono, ketua tim asesmen.

Asesmen ini dilakukan serentak ke seluruh stadion kandang tim Liga 1 dan Liga 2. Proses itu sebagai tindak lanjut Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa 135 orang. Lewat asesmen yang dilakukan Mabes Polri ini, seluruh stadion nanti bisa dinyatakan layak atau tidak. 

Dari asesmen yang dilakukan Mabes Polri, ada tiga hasil yang bisa didapatkan satu stadion. Paling baik adalah layak menggelar pertandingan dengan kehadiran penonton. Kedua layak menggelar pertandingan tanpa penonton. Dan terburuk, tidak layak menggelar pertandingan.

Tim asesmen Mabes Polri memeriksa ruang kontrol yang menjadi salah satu ruangan yang wajib ada di dalam stadion.

Parameter yang diasesmen meliputi kelengkapan infrastruktur,  mitigasi bencana, jalur evakuasi, dan standar prosedur pelaksanaan pertandingan. 

Untuk GBT, ada beberapa catatan yang diberikan tim asesmen. Diantaranya, rekomendasi pemindahan tribun penonton difabel, yang selama ini di lantai tiga ke lantai satu. 

“Ada beberapa catatan yang kami berikan. Salah satunya tribun difabel. Untuk yang lain semua sudah bagus. Saya lihat stadion dan panpel Persebaya sangat siap,” pujinya.

Pihak Disbudporapar Surabaya sebagai pengelola GBT berjanji akan menindaklanjuti rekomendasi Mabes Polri ini. Terlebih, setelah ini GBT akan menjadi venue Piala Dunia U-20. “Secepatnya kami akan lakukan koordinasi untuk menindaklanjuti rekomendasi ini,” terang Trio Wahyu Bowo, Kabid Olahraga Disbudporapar.

Meski ada catatan, GBT mendapatkan nilai tertinggi di antara stadion lain yang juga disiapkan untuk Piala Dunia U-20. 

Perinciannya, Stadion GBLA Bandung 85,20 persen,  Stadion Wayan Dipta Bali 80 persen, dan Stadion Manahan Solo 78,60 persen. (*)

Panpel Persebaya beserta Tim Asesmen Mabes Polri berfoto bersama di dalam stadion GBT.

 

Populer

Flavio Persembahkan Gol untuk Opan
Saling Percaya dan Konfiden, Kunci Persebaya Menang Atas Persija
Gol Flavio-Rashid Bawa Persebaya Comeback
Eksekusi Penalti Gustavo Bikin Persebaya Tertinggal
Siapkan Banyak Strategi, Persebaya Percaya Diri Hadapi Persija
Persebaya U-13 Juara Piala Soeratin U-13 Zona Surabaya, U-15 Runner Up