TANTANGAN level berikutnya segera
dihadapi Persebaya Surabaya. Setelah menjuarai grup 5 Liga 2, kini klub berjuluk
Green Force tersebut sudah menatap babak 16 besar. Mereka tergabung di grup C
bersama Kalteng Putra, Persigo Semeru FC, dan PSBS Biak.
<
Tanpa memandang mana yang lebih kuat
dan lemah di antara penghuni grup itu, Persebaya patut waspada terhadap Kalteng
Putra dan Persigo Semeru yang selama fase grup merupakan jago kandang. Tapi,
PSBS juga berbahaya karena lebih dulu mengintip kekuatan Persebaya ketika
melawan Persinga Ngawi (14/9).
<
Ya, ketika Persebaya menang 4-0 atas
Persinga, staf pelatih dan pemain PSBS tampak hadir di tribun VIP. Namun,
mereka mengelak kalau dianggap mengintip performa calon lawan. Justru, pelatih PSBS
Franky Samai mengatakan hanya ingin merasakan atmosfer Gelora Bung Tomo,
Surabaya, yang rencananya mereka jadikan home base selama 16 besar.
<
Kalteng Putra yang merupakan runner-up
grup 6 selama fase grup tak terkalahkan di kandangnya, Stadion Tuah Pahoe,
Palangka Raya. Tercatat, selama fase grup, mereka menang enam kali secara total.
Lima kemenangan di antaranya didapatkan di kandang.
<
Bejo Sugiantoro, mantan kapten Persebaya
yang melatih Persik Kediri, memberikan masukan terkait Kalteng Putra.
Kebetulan, Persik juga tergabung di grup 6. Ayah bek Persebaya Rachmat Irianto
itu berpesan agar Persebaya mewaspadai faktor nonteknis layaknya yang pernah dirasakan
timnya.
<
Terlepas dari itu, Bejo juga
menuturkan, Persebaya patut mewaspadai kecepatan sayap Kalteng Putra. Striker
Kalteng Putra Rivaldi Bawuo juga akan menyulitkan pertahanan Persebaya. "Kuat
dan cepat. Dia mematikan kalau di kotak penalti," ujarnya.
<
Persigo Semeru juga berbahaya di
kandang. Dari enam laga kandang, mereka menang lima kali dan imbang satu kali.
Satu-satunya tim yang bisa mengimbangi Persigo Semeru adalah Persekam Metro FC
pada 7 Mei lalu dengan skor 1-1. (rid/rpd/c9/ham)
<
Story provided by Jawa Pos