Pemain Persebaya tidak bisa leha-leha jika ingin mendapatkan tempat di tim utama. Itu berlaku untuk pemain asing sekali pun. Sebab, pemain lokal pelapis yang diturunkan dalam friendly game melawan Persis Solo di Stadion Manahan Sabtu malam (24/6), tampil hebat.
Persebaya tertinggal 0-3 di babak pertama. Dua di antara tiga gol lahir dari lubang di sisi kiri pertahanan yang ditempati pemain debutan muda Persebaya Rifky Arya. Meski beberapa membantu serangan dan membahayakan gawang Persis, namun saat bertahan pengalaman minim Rifky berhasil di eksploitasi winger Persis Gavin Kwan.
Di babak kedua, Salman Alfarid mengisi posisi bek kiri. Itu adalah posisi asli Salman. Meski saat diturunkan dalam uji coba melawan Bali United Salman juga tampil bagus dipasang sebagai bek tengah.
Pelatih Aji Santoso juga melakukan pergantian di posisi gelandang bertahan. Ripal Wahyudi dimasukkan menggantikan Muhammad Hidayat. Aji juga memasukkan debutan muda dari tim U-18 Toni Firmansyah menggantikan Denny Agus. Hasilnya, permainan Persebaya lebih solid.
Menit ke-52 kran gol Persebaya mulai terbuka. M. Iqbal berhasil menaklukkan kiper Persis Gianluca Gianluca Pandeynuwu setelah menerima umpan matang Song Ui-Young. Sejak saat itu, pertahanan Persis goyah, delapan menit berselang Iqbal kembali mencetak gol. Placing kaki kiri dari luar kotak penalti membuat kedudukan 3-2.
Toni si Arek Benowo menyamakan kedudukan pada menit ke-80. Solorun-nya berhasil melewati beberapa pemain belakang Persis, tembakan kerasnya tak mampu dibendung Gianluca.
Ferdinand Sinaga menjadi penentu kemenangan Persebaya. Berhadap-hadapan dengan Gianluca, Ferdinand ”memaksa” bek Persis bunuh diri.
”Tujuan utama pertandingan uji coba ini sebenarnya bukan menang kalah, tapi mengukur bagaimana kesiapan seluruh pemain,” kata Aji. ”Bagi kami yang penting adalah menentukan siapa yang siap diturunkan di Liga 1 pekan depan. Dan skuad Persebaya menunjukkan persaingan yang sehat, tidak ada jaminan si A, si B, atau si C pasti menempati satu posisi,” lanjutnya.
Toni misalkan. Bahwa ia seorang debutan, bisa saja ia menggusur pemain lain di posisi gelandang serang. Asing sekali pun, jika pemain-pemain yang lebih matang tidak mampu menampilkan performa yang memuaskan.
Secara khusus, Aji juga memuji performa Iqbal. Memasuki musim kedua di Persebaya, permainannya semakin impresif. Sisa-sisa efek dan trauma cedera parah yang ia alami sudah tidak terlihat lagi.
“Dia semenjak berada di Persebaya kondisinya semakin fit. Semoga ini bisa meningkatkan terus kualitasnya. Sejauh ini progressnya sangat signifikan,” kata Aji.
Musim lalu, Iqbal mencatatkan sembilan penampilan dengan mengoleksi tiga gol. Musim ini, dengan kesempatan yang lebih banyak, ia bisa memberikan kontribusi lebih besar. (*)