Uston Nawawi memulai tugas barunya sebagai nahkoda Persebaya sejak Senin lalu (30/10). Hanya merebut empat poin dalam enam pertandingan terakhir, menjadi tren negatif yang harus diakhiri Uston bersama seluruh tim pelatih, pemain, dan manajemen Persebaya. Bangkitkan mental dan kembalikan soliditas tim, menjadi fokus Uston pekan ini.
Kebetulan, pertandingan pertama Persebaya di putaran kedua Liga 1 melawan Persis Solo ditunda. Jadwal awal 2 November ini, namun Gelora Bung Tomo maupun Gelora Joko Samudro, dua stadion yang menjadi opsi kandang Persebaya, tidak bisa dipakai. Satu dipakai Piala Dunia U-17, satu dipakai kegiatan Pemkab Gresik.
Sesuai persetujuan dari LIB selaku operator liga, pertandingan Persebaya melawan Persis ditunda pada 13 Desember. Pertandingan terdekat Persebaya adalah away ke Barito Putera pada 9 November nanti.
”Seluruh pemain harus memiliki rasa kebersamaan kembali, mau saling menutupi kesalahan temannya di atas lapangan,” kata Uston. ”Saya tekankan seluruh pemain harus memiliki semangat juang tinggi, karena kita bermain didalam tim besar seperti Persebaya. Jadi ekspetasi cukup tinggi, semua pemain menyadari itu,” lanjutnya.
Ini adalah kali kedua Persebaya dipimpin Uston. Sebelumnya, ia menjadi pelatih kepala caretaker sepeninggal Aji Santoso. Saat itu, Persebaya tak terkalahkan dalam lima pertandingan. Menang empat kali, seri sekali.
Menuju pertandingan melawan Barito Putera, Uston menyebut skuadnya lebih lengkap dibandingkan saat melawan Persik Kediri. Dusan Stevanovic sudah bebas dari sanksi akumulasi. Sho Yamamoto juga dalam kondisi terbaik setelah sebelumnya menalami masalah pada engkelnya akibat benturan dalam pertandingan melawan Bali United. Pun demikian halnya dengan bek tengah Kadek Raditya yang mengalami masalah di otot perut.
”Perkembangan kondisi Sho dan Kadek cukup bagus. Kemungkinan saat lawan Barito mereka sudah 100 persen,” ungkap Uston (*)