KEBERATAN Persebaya Surabaya
terkait jadwal kickoff babak 16 besar Liga 2 direspons operator kompetisi. PT Liga
Indonesia Baru (LIB) membuka peluang untuk merevisi dua sisa laga home Persebaya
di Gelora Bung Tomo (GBT). Yakni, melawan Persigo Semeru FC (30/9) dan Kalteng
Putra (12/10).
<
Chief Operating Officer (COO) PT
LIB Tigorshalom Boboy menyatakan, pihaknya bisa melakukan perubahan jadwal bila
hal itu menguntungkan bagi klub. "Toh, tujuan lain dari operator adalah klub harus
sehat dan kaya. Dan, kami sangat senang kalau itu terjadi," ujarnya.
<
Dalam rilis PT LIB, tiga laga kandang
Persebaya di babak 16 besar digelar pukul 15.00 WIB. Semuanya live alias
disiarkan langsung televisi. Hal itu berpengaruh pada antusiasme penonton ke
stadion. Padahal, dengan biaya menggelar pertandingan di GBT yang besar,
Persebaya bakal merugi jika penonton kurang dari 20 ribu.
<
Tigor menyampaikan, jika perubahan
jadwal pertandingan Persebaya dari sore ke malam berdampak baik untuk
pendapatan klub dari penjualan tiket, operator akan mengikuti. Karena itu,
operator liga bakal berkomunikasi dengan pihak stasiun televisi.
<
"Pada prinsipnya, kami tidak keberatan
dan menutup diri atas masukan dan aspirasi dari klub. Namun, kami harus mengkaji
dan mempelajari semuanya lebih dulu. Apa saja yang dimaui klub dan dampak dari
permintaan mereka itu," tuturnya. "Kalau Persebaya mau ganti main dari siang ke
malam, tidak ada masalah," imbuhnya.
<
Manajemen Persebaya mengirim surat
protes kepada PT LIB pada 19 September. Intinya, Green Force - julukan Persebaya-
keberatan dengan jadwal kickoff pukul 15.00 WIB dan agenda tayangan langsung pada
tiga laga home di babak 16 besar.
<
Operator liga tidak bisa
mengakomodasi semua permintaan Persebaya. Salah satunya mengenai pertandingan
menjamu PSBS Biak pada 22 September. "Tapi, untuk dua laga home lainnya, yaitu
menjamu Persigo Semeru (30/9), dan Kalteng Putra pada 12 Oktober, bisa digeser
ke malam," jelasnya.
<
Direktur Tim Persebaya Candra
Wahyudi mengungkapkan, jadwal kickoff pukul 15.00 WIB tidak bersahabat bagi
Bonek, julukan suporter Persebaya. Banyak di antara fans berat Persebaya yang
masih harus sekolah dan bekerja. Terbukti, saat menjamu Biak, penonton di GBT
"hanya" 17 ribuan. "Kalau itu terjadi pada dua laga home berikutnya, Persebaya bakal
merugi," ucapnya.
<
Candra berharap PT LIB memenuhi permohonan
Persebaya untuk menggeser jadwal kickoff laga melawan Semeru FC dan Kalteng
Putra. Tentang live atau tidak, manajemen Persebaya tidak ambil pusing. Toh,
tidak ada pembagian hak siar. "Operator liga harus menciptakan atmosfer
kompetisi yang membuat klub sehat. Nah, kehadiran penonton di stadion adalah
bagian penting untuk mewujudkan hal itu," tambahnya. (ben/c16/ca)
<
Story provided by Jawa Pos