PENGORBANAN Ready Elmara
terbayar. Setelah mengantre selama empat jam, dia akhirnya mendapatkan tiket pertandingan
Persebaya melawan Persigo Semeru FC malam ini. "Jadi nonton kebanggaan," ucap
mahasiswa universitas negeri di Surabaya tersebut.
<
Ready harus dua kali antre.
Awalnya, dia mengantre di salah satu ticket box di kawasan Embong Gayam. "Saya
datang jam 12. Antrean sudah panjang. Menunggu sampai sore ternyata
kehabisan," ungkapnya.
<
Dia tidak menyerah. Berdasar info
dari media sosial official Persebaya, ada tiket tambahan. Ready pun bergegas
menuju ticket box di wilayah Klampis. Dia tiba sekitar pukul 16.00. Di sana
sudah ada ratusan Bonek yang antre. "Awalnya ragu, takut kehabisan lagi. Baru
jam 8 malam akhirnya dapat satu tiket," kata Ready, lantas tertawa.
<
Selain karena gengsi laga yang
memperebutkan puncak klasemen, pertandingan yang dihelat malam mengundang antusiasme
Bonek. Kebetulan, pas dengan akhir pekan. "Jadi tidak bingung malam minggu ke
mana. Nonton Persebaya saja,"tutur Ivan Novrian, Bonek asal Gresik.
<
Dia berharap laga Persebaya
berikutnya tetap diadakan pada malam hari. Terutama pada hari kerja. Dengan
begitu, Bonek bisa menonton Persebaya secara langsung di stadion tanpa harus
berkorban bolos kerja ataupun sekolah. "Operator harus mengerti, Persebaya ini
sudah jadi identitas. Kebanggaan kami. Live atau tidak di televisi, kami tetap
berangkat ke stadion kalau mainnya malam," ujarnya.
<
Direktur Tim Persebaya Candra
Wahyudi mengapresiasi antusiasme Bonek menyaksikan laga malam ini. Hal tersebut
tidak lepas dari perubahan jadwal dari sore ke malam yang diajukan manajemen dan
disetujui PT Liga Indonesia Baru (LIB). (rid/c14/ca)
<
Story provided by Jawa Pos