Dokter tim Persebaya dr Ahmad Ridhoi dan fisioterapis Dani Maulana menjadi personel medis pertama yang memberikan pertolongan pada Tyronne del Pino. Pemain asing Persib itu kehilangan kesadaran setelah bola mengenai kepalanya saat memblok umpang Andre Oktaviansyah pada menit ke-83. Posisi Tyronne pingsan tepat di depan bench Persebaya, Coach Paul Munster langsung meminta tim medis membantu. Dokter Ridhoi dan Dani langsung memberikan pertolongan. Beberapa saat kemudian dokter tim Persib datang.
Berikut penjelasan dr Ridhoi tentang kejadian itu:
“Saya dan Dani langsung lari ketika Tyronne jatuh dengan tidak sadar diri.
Yang pertama kali kami lakukan memastikan jalan napas tidak tertutup karena lidah sempat tertelan, Dani membantu membuka mulut dan memposisikan miring badan karena mulut susah untuk dibuka.
Kemudian saya membangunkan Tyronne dengan menekan tulang mediastinum-nya dan akhirnya dia membuka mata. Saat tim medis persib datang kami membantu asistensi untuk menjaga posisi Tyronne tetep in line karena takut ada trauma di kepala dan leher.
Juga mengecek dan memastikan nadi Tyronne masih ada dan kuat angkat.
Alhamdulillah, Tyronne ditandu keluar ke ruang medis dengan sadar walau masih tidak 100%
Kami dapat kabar setelah pertandingan kondisi Tyronne baik-baik, sudah sadar penuh GCS 456.”
GCS (Glasgow Coma Scale) 456 adalah istilah medis yang menunjukkan pasien sudah sadar 100 persen, penglihatan, verbal, dan motorik, sudah berfungsi baik.
Terima kasih dr Ridhoi, Dani, tim medis Persib, dan seluruh tim medis yang bertugas di Stadion si Jalak Harupat, penanganan yang cepat dan baik dari semua membuat tidak ada fatalitas dalam laga kemarin. Keselamatan dan kemanusiaan di atas segala-galanya.