Alfredo Nararya mencoba merebut bola dari penguasaan kiper Persik Kediri U-16. (Persebaya)

Alfredo Nararya, Pemain Persebaya U-16 yang Juga Jago Sains

Alfredo Nararya menjadi salah satu pemain inti Persebaya U-16 di ajang Elite Pro Academy (EPA) 2024/ 2025. Dari 10 pertandingan, ia mencetak 5 gol dan 3 assist. Ternyata, selain bagus bermain sepak bola, pemain 15 tahun itu juga hebat di bidang sains.

Di tengah kesibukannya membela Persebaya U-16, ia juga mewakili sekolahnya, SMAN 1 Sidoarjo di ajang International Science and Invention Fair (ISIF), yang diselenggarakan di Denpasar, Bali, pada 5-10 November. Alfredo ikut lomba sains itu di bidang lingkungan.

Saya memang gemar sains sejak SMP dulu,” kata Alfredo. ”Saya senang sains karena suka sendiri, bukan karena paksaan orang tua. Terus saya tekuni, sekarang mewakili SMAN 1 Sidoarjo bersama teman-teman,” lanjutnya.

Alfredo Nararya mendapat dukungan langsung dari orang tua yang hadir langsung saat Persebaya berlaga di Lapangan ABC Gelora Bung Tomo. (Persebaya)

Tentu saja, Alfredo harus pintar membagi waktu untuk memastikan prestasi sepak bola dan sainsnya sama bagus. Jika latihan Persebaya U-16 diselenggarakan pagi, maka ia izin sekolah. Baru masuk sekolah siang. Sebagai ganti, pada malam hari ia menjalani les privat agar tidak tertinggal pelajaran di sekolah.

Pekan ini, Alfredo harus bekerja ekstra keras. Sebab, di satu sisi ia ikut ISIF di Denpasar. Namun, di sisi lain Persebaya U-16 akan menjalani matchday 11 dan 12 di markas Madura United U-16 di Pamekasan. Pagi tadi (8/11), ia landing di Bandara Juanda dari Bali, setelah menuntaskan perlombaan ISIF. Ia langsung bertolak ke Pamekasan karena besok pagi sudah harus bertanding.

”Mau gak mau harus begitu, karena masa depan harus diukir mulai sekarang. Tidak mengapa saya capek, biar ilmu yang saya pelajari terus ter-upgrade, baik di Persebaya maupun di sekolah,” jelasnya.

Alfredo Nararya saat mendapat penjagaan dari pemain Persik Kediri U-16. (Persebaya)

Alfredo terpantau tim scouting Persebaya Future Lab, hingga akhirnya masuk Persebaya U-16, karena mengikuti Liga Persebaya. Ia mengikuti seleksi bersama 300 peserta Liga Persebaya lainnya.

Kepala Persebaya Future Lab Ganesha Putera menyatakan apresiasinya kepada Alfredo. Ia bisa membagi waktu, menekuni sepak bola sekaligus sains. Namun, hal itu sebenarnya sesuatu yang sudah semestinya. Pemain sepak bola junior harus bisa membagi waktu dengan akademik. Tidak boleh Alfredo besar kepala lalu cepat puas.

”Alfredo belum jadi pemain hebat. Hanya saat ini menjadi teladan student athlete, dimana menjaga keseimbangan antara pendidikan dan sepak bola,” kata Ganesha. ”Dalam banyak kejadian, pemain sepak bola yang sukses itu adalah mereka yang berjuang lebih keras dibandingkan pemain lain, baik di lapangan maupun luar lapangan. Seorang pemain junior harus terus berlatih dan belajar dengan keras, karena itu akan menempa dia menjadi pemain dan pribadi yang baik,” lanjutnya. (*)

BERITA LAINNYA