Luqman Hadi Candra bakal menjadi salah satu peserta Persebaya Tour Australia Tret Tet Tet Bonek 2025 pada 8-10 Juli mendatang. Bonek yang tinggal di Jambangan, Surabaya kawasan selatan, itu mendaftar dan melunasi biaya perjalanan pada 13 Februari lalu. Itu merupakan hari pertama pendaftaran program nonton international friendly game Persebaya di Australia tersebut.
”Saya bekerja di bidang pelayaran, sudah pergi ke banyak negara, namun belum pernah ke Western Australia, meski sering mendengarnya. Jadi dengan ikut Tret Tet Tet Bonek ke Australia, saya bisa nonton Persebaya di sana, juga melihat tempat muat barang di sana,” kata Luqman kepada tim media Persebaya.
Persebaya Tour Australia Tret Tet Tet Bonek 2025 adalah program baru. Sejak kembali ke kancah sepak bola tanah air pada 2017, baru kali ini Persebaya menggelar program preseason di luar negeri. Sebenarnya dijadwalkan pada masa off season tahun lalu, namun dibatalkan karena sejumlah hal. Baru tahun ini, Persebaya dengan menggandeng Football West, asosiasi sepak bola di Western Australia, program internasional itu bisa dijalankan.
Dalam program tersebut, Persebaya akan menjalani mini camp di Perth, ibu kota sekaligus kota terbesar di Western Australia, selama sepekan. Bruno Moreira dkk juga akan menjalani uji coba dengan tim Football West All Star. Mayoritas agenda akan diselengarakan di Sam Kerr Football Centre, fasilitas sepak bola modern yang juga menjadi markas latihan timnas Australia.
Luqman (kiri) bertemu CEO Persebaya Azrul Ananda saat nonton away Persebaya di Stadion Manahan Solo.
Nah, Bonek dan Bonita berkesempatan menyaksikan uji coba di Australia itu yang akan diselenggarakan pada 9 Juli. Dalam program Tret Tet Tet ke Australia ini, Bonek juga akan diajak mengunjungi sejumlah obyek wisata utama di Perth. Plus mengunjungi Optus Stadium, stadion berkapasitas 73 ribu yang merupakan salah satu stadion terbaik di dunia.
Bahkan, untuk Bonek juga akan disiapkan satu sesi parbeque party yang menyajikan menu-menu terbaik di Australia. Makan berat maupun minuman khas di sana. Plus main bola 5 v 5 di sejumlah lapangan mini soccer yang ada di kompleks Sam Kerr Football Centre.
Bagi Luqman, Tret Tet Tet Bonek ke Australia istimewa karena ia bisa menyaksikan dua pemain idolanya, Malik Risaldi dan Francisco Rivera, main melawan tim Football West All Star.
”Saya sudah menyukai Malik dan Rivera sejak mereka di Madura United,” ucap Luqman.
Luqman menceritakan, ia sudah aktif menonton dan memberikan dukungan pada Persebaya sejak Green Force main di Gelora 10 Nopember, Tambaksari, pada 1990-an. Ia pun sering nonton Persebaya saat sedang menjalani partai away. Terutama Jakarta, Solo, dan Sleman. Namun, baru Tret Tet Tet Bonek ke Australia nanti ia nonton Persebaya main di luar negeri.
Luqman juga menjadi salah seorang pemegang tiket terusan Persebaya, full season. Namun, karena sering berlayar, ia tidak bisa menyaksikan seluruh pertandingan home Persebaya.
”Musim ini nonton di Gelora Bung Tomo baru dua kali. Banyak kerjaan jadi gak sempat lihat. Namun, karena sudah member semusim jadinya enak, kalau mau nonton dan ada waktu tinggal berangkat, tidak perlu bingung beli tiket,” bebernya.
Luqman ikut senang dan bangga, pengelolaan Persebaya semakin maju dan inovatif. Ia berharap, secara prestasi Persebaya juga semakin maju, terus bersaing di papan atas. (*)