ADA yang berbeda pada sesi latihan
Persebaya di lapangan Polda Jatim kemarin sore. Para penggawa Green Force
- julukan Persebaya- mendapat porsi latihan tennis-football.
Ya, itu game yang menggabungkan cara
bermain tenis lapangan dengan sepak bola.
<
Tim pelatih menyiapkan beberapa
"lapangan tenis" berukuran khusus lengkap dengan net. Skuad Persebaya dibagi
beberapa kelompok dengan masing-masing berisi 4- 5 pemain.
<
Cara bermainnya mirip dengan voli
atau sepak takraw. Untuk mendapatkan poin, bola tidak boleh menyentuh tanah.
Satu sentuhan saja. Pemain boleh memberikan umpan kepada rekannya atau menyelesaikan
sendiri ke area lawan untuk mendapatkan poin. Seru.
<
Rendi Irwan dkk sangat menikmati
sesi game tersebut. Suasana pun
menjadi cair. "Saya tidak mau anak-anak terlalu tegang. Karena itu, latihan
kali ini sedikit berbeda," ujar pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera kepada Jawa Pos setelah latihan kemarin.
<
Pelatih asal Argentina itu
menegaskan bahwa timnya sudah melupakan kekalahan 0-1 saat melawan Kalteng
Putra di Gelora Bung Tomo (12/10). Fokus Persebaya sekarang ialah menatap laga
ke depan, menyongsong babak delapan besar Liga 2. "Kami sudah mengevaluasi
secara keseluruhan. Kami tidak ingin terpuruk karena kekalahan itu. Saatnya
bangkit," kata Alfredo.
<
Gelandang Persebaya Mei Handoko Prasetyo
mengatakan, kondisi tim sangat kondusif. Dia dan para pemain yang lain menjadikan
kekalahan lawan Kalteng Putra itu sebagai bahan introspeksi diri. "Selama ini
kami merasa kuat karena tidak pernah kalah di kandang. Ini pukulan keras yang menyakitkan,
tapi juga obat yang bagus agar kami sadar bahwa masih banyak perbaikan yang
harus dilakukan," jelasnya.
<
Pemain dari klub internal
Indonesia Muda (IM) itu berharap agar tidak ada kesalahan lagi saat melakoni
babak delapan besar. "Kami ingin membawa Persebaya ke Liga 1," katanya.
(rid/c4/ca)
<
Story provided by Jawa Pos