LANGKAH Persebaya Surabaya telah
mencapai babak delapan besar Liga 2. Semakin dekat dengan tujuan klub berjuluk
Green Force tersebut untuk mencapai Liga 1. Karena itu, dalam momen seperti
ini, menjaga soliditas dan kekeluargaan dalam tim sangat penting.
<
Ya, tadi malam seluruh pemain dan
jajaran pelatih melakukan tasyakuran di mes apartemen atas lolosnya Persebaya
dari babak 16 besar Liga 2 dengan status runner-up
grup C.
<
Selain memanjatkan syukur, acara
itu memang bertujuan mengumpulkan seluruh skuad Persebaya. Selama ini Rendi
Irwan dkk sangat jarang berkumpul sebagai sebuah tim yang utuh, selain ketika
latihan dan pertandingan.
<
Meski memiliki mes apartemen di
Surabaya Barat, tidak semua pemain tinggal di sana. Sebab, ada beberapa pemain yang
tetap tinggal bersama keluarganya di Surabaya dan sekitarnya. Momen di luar
lapangan tersebut bisa menjadi tempat berbagi dan bercerita.
<
Makanya, kapten Rendi Irwan berharap
acara seperti itu lebih sering diadakan. "Memang sudah lama kami tidak kumpul
untuk membahas hal di luar sepak bola. Jadwal padat (di 16 besar, Red) sangat
menguras tenaga dan pikiran. Kalau begini, semua pemain bisa kembali menyatukan
tekad demi klub ini," ucapnya.
<
Pada hari yang sama, keluarga
besar Persebaya tengah dirundung duka. Putra pelatih Angel Alfredo Vera, David
Alessandro Vera, meninggal dunia karena sakit kemarin pagi. David yang masih
berusia 5 tahun telah dimakamkan di Sidoarjo.
<
Alfredo yang hadir dalam acara itu
dengan ditemani sang asisten Esteban Busto tetap tenang dan sempat berbincang
dengan beberapa pemain. Dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak di
Persebaya yang telah membantunya. "Terima kasih atas perhatiannya," ungkap
pria 45 tahun tersebut. (dit/c15/ham)
<
Story provided by Jawa Pos