NAMANYA juga turnamen pramusim. Jadi, harus dimanfaatkan betul untuk mendongkrak segala aspek terkait dengan persiapan tim menyongsong kompetisi resmi.
Karena itu, di Dirgantara Cup, selain mematangkan taktik dan organisasi permainan dalam open play, pelatih Persebaya memanfaatkannya untuk mengetes mental Mat Halil dkk. Latihan mengeksekusi penalti termasuk salah satunya.
"Selama ini, kami memang sangat jarang mengalokasikan latihan khusus penalti. Hari ini (kemarin, Red), saya ingin melihat kapasitas mental mereka melalui itu," jelas Iwan kepada Jawa Pos setelah memimpin pasukannya berlatih di Stadion UNY, Jogjakarta, kemarin (27/2).
Menurut pelatih yang mengantarkan Pusamania Borneo Football Club (PBFC) menjadi kampiun Divisi Utama (sekarang Liga 2) 2014 itu, timnya sudah harus siap penalti di Dirgantara Cup.
Nama Misbakhus Solikin, Rachmat Afandi, dan Irfan Jaya menjadi yang dipilih Iwan saat timnya nanti dihadapkan pada situasi penalti. Padahal, percobaan penalti Rachmat Afandi kemarin sempat dimentahkan kiper Dimas Galih.
"Meski tadi (kemarin, Red) Afandi gagal, dia tetap punya sense bagus di penalti. Dia hanya kurang tenang. Plus, kemampuan Dimas juga terus meningkat," kata Iwan.
Dampak mental latihan penalti, lanjut Iwan, memang tak cuma dirasakan para eksekutor, tapi juga kedua kiper yang kemarin di-drill, Dimas dan Miswar Saputra.
Jadi, Persebaya sudah siap ketika mendapat atau terkena penalti di Dirgantara Cup atau di kompetisi resmi nanti. "Latihan ini (eksekusi penalty, Red) tidak hanya dilakukan untuk menghadapi adu penalti, tapi juga saat waktu normal," ujar Iwan. (io/c23/ttg)