TIKET promosi Liga 1 sudah berada
di tangan Persebaya Surabaya. Namun, tugas Rendi Irwan dkk belum sepenuhnya
selesai. Masih ada satu pertandingan yang harus dijalani. Klub berjuluk Green
Force itu akan menghadapi PSMS Medan dalam final Liga 2 di Gelora Bandung
Lautan Api pada 28 November nanti Persebaya merebut tiket promosi ke Liga 1
setelah menang 3-1 atas Martapura FC dalam semifinal kemarin.
<
Lalu, pada malam harinya, PSMS
menang 2-0 atas PSIS Semarang melalui perpanjangan waktu. Dengan begitu, PSIS
dan Martapura akan berebut satu tiket sisa ke Liga 1 pada perebutan tempat
ketiga Liga 2 (28/11).
<
Ya, sesuai regulasi, musim ini
ada tiga tim yang promosi ke Liga 1, yakni juara, runner-up, dan peringkat
ketiga. Mereka akan menggantikan posisi tiga klub Liga 1 yang terdegradasi
musim ini, yakni Semen Padang, Persiba Balikpapan, dan Persegres Gresik United.
<
Bagi Persebaya, ini kali ketiga
mereka promosi ke kompetisi level teratas tanah air selama era Liga Indonesia.
Sebelumnya, Persebaya pernah promosi dari Divisi I pada 2003. Lalu, pada 2005,
mereka terdegradasi karena WO pada babak 8 besar dan kembali promosi pada 2006.
Dan, yang ketiga terjadi pada musim ini.
<
Kemenangan Persebaya atas
Martapura FC tidak lepas dari performa ciamik Irfan Jaya. Dia mencetak dua gol
pada menit ke-24 melalui titik penalti dan menit ke-38 melalui sepakan bebas.
Lalu, satu assist disumbangkannya untuk gol tandukan Rishadi Fauzi (57'). Satu
gol Martapura dicetak Reza Saputra (55').
<
Setelah kemenangan itu, Persebaya
bersiap menuju final. Namun, pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera mengaku belum
memikirkan strategi untuk partai puncak. "Kami santai dulu, besok (hari
ini, Red) recovery, dan selanjutnya
baru bicara tentang lawan," jelasnya.
<
Namun, bukan berarti tim kebanggaan
Kota Pahlawan itu sudah puas begitu saja dengan lolos ke Liga 1. Pelatih asal
Argentina tersebut menegaskan, Persebaya masih punya satu tugas lagi dan harus
dituntaskan. "Kami sudah sampai di sini. Jadi, sekalian kami ingin
merasakan juara," tuturnya.
<
Apabila Persebaya mampu keluar
sebagai juara, Alfredo sungguh pelatih yang bertangan dingin. Sebab, musim
lalu, dia membawa Persipura Jayapura menjuarai Indonesia Soccer Championship
(ISC) A setelah menjadi pelatih pengganti Jafri Sastra. Musim ini, dia juga
masuk ke Persebaya di tengah musim menggantikan Iwan Setiawan.
<
Dalam konferensi pers kemarin,
Alfredo mengawalinya dengan haru. Matanya memerah karena air mata yang terus
membasahi pipi. Pelatih Persebaya Surabaya itu tidak kuasa menahan haru saat
diberi pertanyaan tentang kepada siapa keberhasilan lolosÂnya Persebaya ke Liga
1 itu dia berikan.
<
"Kepada Tuhan, itu adalah
dedikasi paling utama saya," kata Alfredo dengan terbata-bata. Bek Fandry
Imbiri yang duduk di samping Alfredo juga larut dalam kesedihan.
"Berikutnya kepada semua tim dan orang-orang yang sudah mendukung kami. Saya
sedih karena banyak peristiwa besar yang terjadi dalam hidup saya di tahun
ini," ucapnya.
<
Ya, pada Oktober lalu, Alfredo
yang sedang berkonsentrasi membawa Persebaya lolos dari babak 16 besar
kehilangan putranya, David Alessandro Vera, yang meninggal di usia 5 tahun karena
penyakit jantung. Dalam situasi yang berat itu, dia tetap tabah dan melatih
Persebaya.
<
Menang atas Martapura kemarin
juga begitu emosional bagi Persebaya dan Bonek. Sebab, musim ini, dalam dua
kali pertemuan di babak penyisihan grup 5, laga kedua tim selalu berbalut
kontroversi. Mereka juga saling mengalahkan. Tapi, kemarin Martapura mengakui
keunggulan Persebaya.
<
Menurut pelatih Martapura Frans
Sinatra Huwae, pasukannya tidak mampu keluar dari tekanan psikologis yang
didaÂpatkan sepanjang laga. "Pemain kami seperti grogi sehingga tidak
mampu mengembangkan permainan. Tapi, kami ucapkan selamat bagi Persebaya yang
lolos ke Liga 1," jelas Frans.
<
Sementara itu, tadi malam, PSMS
memastikan lolos ke final Liga 2 sekaligus tiket promosi Liga 1. Klub berjuluk
Ayam Kinantan itu dengan susah payah mengalahkan PSIS Semarang 2-0 di Stadion
Gelora Bandung Lautan Api. Kemenangan dipastikan pada perpanjangan waktu.
<
Setelah bermain imbang tanpa gol,
pertarungan PSMS versus PSIS dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. PSMS yang
lebih sering diserang sejak babak kedua justru mencuri gol pada menit ke-113
melalui Choirul Hidayat dan Dimas Drajat (118').
<
"Pergantian pada
perpanjangan waktu sangat berpengaruh kepada tim kami. Pemain juga menunjukkan
fanatisme yang luar biasa. Akhirnya, PSMS bisa kembali ke Liga 1. Bandung
menjadi tempat PSMS kembali ke Liga 1. Terima kasih Bandung," kata pelatih
PSMS Djadjang Nurdjaman tadi malam.
<
Berikutnya, dia menyiapkan
pasukannya untuk bertarung dengan Persebaya di final pada 28 November nanti.
"Saya sudah melihat Persebaya beberapa kali. Cukup produktif. Artinya, ini
tim kuat. Dengan waktu yang ada, saya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Final tetaplah final," lanjut pelatih asal Bandung tersebut.
(ben/rid/c17/ham)
<
Story provided by Jawa Pos